Pagi yang ceriaa. Biasa, kegiatan pagi itu menyiapkan sarapan pagi untuk lima buah hatiku dan check out semua perlengkapan untuk berangkat sekolah: mulai dari seragam, sepatu, tas, sangu anak-anak, BPS, buku tabungan, dan sebagainya. Pagi hari, memang mengharuskan diriku menjadi 'sangat sibuk'. Sebagai seorang ibu yang ga punya pembantu (memang ngga mau ada pembantu), mengharuskan diriku menjadi seorang yang "paling sabar seduuniaa". Hehehe...
Belum lagi kalau salah satu dari anakku terkadang ngambek, tak mau sekolah, pengen liat TV dulu, tak suka dengan sarapannya atau lagi bad mood, maunya tiduraaan aja, semua memang harus kuhadapi dengan sabar!
Sukses dan puas rasanya ketika semuanya sudah beres, sudah rapi, sudah selesai semua kerjaan. Anak-anakpun setengah tujuh pagi dah siap semuanya. Kita tinggal berangkat saja!
Tiba-tiba di depan rumahku dikejutkan dengan teriakan seorang bocah laki-laki, berlari-lari sambil menangis menjerit-jerit. Ibunya-pun menyusul dari belakang, sambil menyingsingkan rok bawahannya dan berteriak-teriak bak ketoprak jawa dengan lakon gatotkaca. Suaranya menggelegar di sepanjang kampung rumahku.
Di tangannya, sebatang sapu diayun-ayunkan dalam genggamannya. "Hayyo... mau kemana kamu, hah?? Nggak mau sekolah ya! Awwas kamu ya, Ibu udah bayarin kamu mahal-mahal malas aja kerjanya....!!! Kapok ra kowe.. kapok ra?! (kapok tidak kamu?! kapok tidak ?!)"
Anak itu digebuknya pake sapu! "Huuuhuuuhuu...ampun makk.. ampunn...Aku wegah sekolah... aku ga nggarap Pe-er...(ampun bu, ampun bu, aku tak mau sekolah soalnya aku tak mengerjakan PR)".
"Salahmu dewe, ra nggarap pe-er. Hayuh, sekolah kono...! (salah kamu sendiri tak mengerjakan PR, Ayo sekolah sana!)" Kemudian anak itu bersembunyi masuk ke pagar rumah
Kulirik jam tanganku, hmm..setengah tujuh lewat lima menit. Masih panjang waktu untuk anak2ku. Mereka masuk pukul 07.15 . Kupandang wajah anakku satu persatu dan kubertanya, "Nak... apa yang kalian pikirkan...?"
"Kasian sekali ya Ma, anak itu.....! "
"Kenapa ibunya ngga kesian ma anaknya, ma...!"
"Iya betul, mama juga kesian ma dia... kamu ga keberatan kan, mama tolong anak itu...?" Anak-anakku menggeleng..
"Oke, toss ama mama dulu dong...! Tengkyu ya... kalian udah mau peduli ama anak itu, sekarang kalian berangkat sekolah ama pak sri dulu ya. Mama mau bujuk anak itu". Setelah salaman, anakku berangkat...
Kuhampiri anak itu, ku berjongkok supaya dapat sejajar dengannya. Kutatap mata anak itu dan kubertanya lirih padanya. "ada apa.......?" Ibunya tercegat di kejauhan. Takut ma aku kali ya...dikiranya aku lebih sangar dari dia....... hehehe.
Anak itu sedikit tenang, "aku dimarah ama ibu"
"Kenapa?"
"Aku ga mau sekolah!"
"Kenapa?"
"Aku ndak bisa ngerjain pe-er, ibu tak tanya pe-ernya ngomong ndak bisa. Ya wes, aku ndak mau sekolah (aku tak bisa ngerjain PR, minta bantuan ibu juga PR nya nggak bisa. Ya sudah aku nggak mau sekolah)".
"Ohhh... gitu to? Yuks, sekarang PR-nya dikerjain bareng tante. Abis tuh, sekolah ya." Anak itu mengangguk.. Kubantu dirinya mengerjakan PRnya di beranda rumahku, tak sampai 10 menit, PR selesai dan anak itu mau berangkat ke sekolah.
Dari beranda rumahku kuisyaratkan pada ibunya, bahwa masalah sudah terselesaikan. Dan ibu itu pun malu (malu malu kuda) hehehe. Kukatakan padanya, "Bu... jenengan mau kan kalo kita belajar sama-sama dalam mendidik anak? Saya masih belajar bu, jenengan juga harus belajar! Nti kalo ada acara seminar pendidikan anak, atau sekolah parenting, jenengan ikut saya, ya! Dan... Ibu itu-pun mengangguk." ***
Note Redaksi: Penulis saat ini tengah berjuang selenggarakan Sekolah Orangtua PSPA di Solo. Doakan ya Parents..
Written By: Umi Alyssa Soleha Bafadhal untuk "Yuk-Jadi Orangtua Shalih"
Ibu 5 orang anak, tinggal di Solo
oleh: