Hidup penuh dg berbagai pilihan.setiap orang bisa memilih sesuai dg keinginan masing- masing.Ada yg memilih untuk mengikuti arus yang mengalir tanpa perlawanan.Ada juga yg mencoba melawan arus dg sekuat tenaga. Namun,untuk menentukan pilihan secara benar&tepat tdk hanya butuh ilmu dan pemahaman yang lurus saja,tp jg dibutuhkan keberanian hati yg memadai.Sebab berjalan diatas kebenaran,penuh dengan rintangan, cobaan dan ujian yang tidak sedikit.Maka kita bisa melihat hanya orang-orang dengan keberanian hati yang kuat saja yang mampu menyerukan kebenaran dan menentang kedzaliman.
Bercermin kepada hal diatas saya pun mempunyai pilihan sesuai dg hati saya sendiri.Saya sangat bersyukur mengatakan saya adalah IBU RUMAH TANGGA,saat orang menanyakan aktivitas saya.Prof.Quraish Shihab dg indah mengatakan,"Syukur adalah menerima yg sedikit,tapi menganggapnya banyak.Menerima yang jelek,tapi menganggapnya Cantik." Jawaban saya mengekspresikan bagaimana banyak orang merendahkan profesi IBU RUMAH TANGGA,apalagi ketika Emansipasi wanita begitu nyaring disuarakan. Jika saya ditanya lagi "Mengapa tidak bekerja?apakah tidak sayang dg pendidikan tinggi yg tidak dipakai?."Akan saya jawab"Apakah menjadi seorang IBU RUMAH TANGGA itu tidak memerlukan pendidikan yang tinggi juga?" kajian ilmiah akhir- akhir ini menegaskan kembali tentang pentingnya seorang istri untuk menjadi IBU RUMAH TANGGA yang terpelajar.karena tugasnya sebagai IBU RUMAH TANGGA tidak berarti dia tidak membutuhkan ilmu pengetahuan.Bahkan sebaliknya ia membutuhkan pengetahuan komprehensif yang meliputi berbagai spesialisasi ilmu pengetahuan modern dalam bidang pendidikan. Begitu juga yang terjadi dengan para ibu di Jepang yang memiliki gelar kesarjanaan yang mentereng. Walaupun mereka hanya bertugas mengurus rumah, mereka beranggapan bahwa pendidikan yang mereka tempuh selama ini tidak sia-sia yakni untuk memperjuangkan pendidikan anak-anak mereka ketimbang mengejar karir dan cita-cita. Tak heran jika anak-anak di Jepang,pria&wanita sangat sayang dan mengagumi ibu-ibu nya"Kikunatara okasan ni naritai" (kalau besar ingin menjadi ibu) adalah cita-cita anak perempuan Jepang yang mungkin langka dimiliki oleh anak- anak perempuan di Indonesia. Kaum ibu di Jepang justru merasa bahagia, tersanjung dan dimuliakan dengan jabatan tugasnya sebagai IBU RUMAH TANGGA.Istilah "Rijosai Kentro" (Istri yang baik dan ibu yang arif) menggambarkan suatu kebijakan yang memposisikan kaum wanita sebagai "Penguasa rumah" yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah,baik itu pekerjaan rumah tangga,keuangan/pen didikan. Menjalankan profesi IBU RUMAH TANGGA ini tidaklah semudah yang orang bayangkan.Dibutuhkan kemampuan yang sebanding dengan "GENERAL MANAGER" di sebuah perusahaan besar dimana dia harus mengatur semua bagian agar perusahaannya bisa berjalan dengan baik. Para istri yang bertugas untuk mendidik anak-anak/ mengatur urusan rumah tangga tempat suaminya mencari ketenangan tidaklah tugas mereka itu sebagai sesuatu yang hina.karena tugas tersebut sebenarnya merupakan bentuk penghormatan kepada para ibu sebagai "Wadah Kehidupan".Merekalah yang mengandung, menyusui,mendidik dan memberi mereka kasih sayang,memberi makan dan mengatur segala urusan rumah tangga sehingga menjadi tempat yang layak bagi kehidupan semua anggota keluarga.Sabda Rasulallah SAW "...Seorang wanita bertanggung jawab atas keluarganya: Suami dan putra-putrinya,ia akan ditanya tentang tanggung jawabnya itu...."(HR.Muslim dari Ibnu Umar) Dari Hadits diatas kita bisa mengetahui bahwa seorang istripun mempunyai sebuah tanggung jawab.Hal tersebut selalu diikuti dengan adanya perhitungan,pahala dan hukuman yang menjadi konsukensi nya.Ini adalah kaidah dalam kehidupan di dunia dan yang lebih penting dari semua itu adalah perhitungan di hari akhir kelak. Allah SWT Telah menyitir hal tersebut dalam firmanNya: "Hai orang -orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akirat) dan bertakwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al-Hasyr:187) Atas dasar ini semua,wajib bagi setiap muslim, baik tuan/pembantu, baik atasan/bawahan, baik laki-laki/perempuan,untuk meyakini bahwa mereka diciptakan bukanlah tanpa tujuan Karena sebenarnya kelak di hari akhir, setiap manusia akan disidang di hadapan Allah SWT dan akan ditanya amal perbuatannya..Jadi mengapa harus takut menjadi IBU RUMAH TANGGA,jangan merasa rendah diri dan tak berharga karenanya.Semua itu tergantung dari paradigmanya.Apakah kita menganggap peran dan status IBU RUMAH TANGGA Sebagai kutukan atau sebagai sebuah Anugerah,nah betapa kita sebagai IBU RUMAH TANGGA Tidak inginkah amal kita menjadi salah satu bekal di hari akhir nanti?maka SELAMAT HARI IBU,SELAMAT BERBAHAGIA HANYA MENJADI IBU RUMAH TANGGA Saja bwt Ibu-Ibu Rumah Tangga dimanapun berada..
Catatan facebook oleh:
Title : BANGGANYA MENJADI IBU RUMAH TANGGA
Description : Hidup penuh dg berbagai pilihan.setiap orang bisa memilih sesuai dg keinginan masing- masing.Ada yg memilih untuk mengikuti arus yang mengal...