tag:blogger.com,1999:blog-41912163161613036712024-03-20T01:58:08.135+07:00Masnurjika seuatu kebaikan hanya disimpan maka tidak akan mebuahkan pahala, tebar kebaikan dimanapun berada..masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-91279832535436568082009-12-30T07:29:00.000+07:002009-12-30T07:29:33.238+07:00CINTA TANPA SYARAT<div align="justify"></div><div align="justify">Maukah kita mencintai seseorang tanpa syarat ?<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Oct 6, 2008 in Cerita Renungan<br />
<br />
mencintai tanpa syarat - kisah cinta sejati<br />
<br />
Dengan Belajar dari pengalaman Bp. Suyatno, membuat kita terhenyak sebentar.. apa itu cinta tanpa syarat ? Bagaimana ia berkorban dan bahagia dalam pengorbanannya ? Sungguh luar biasa cinta yang beliau berikan kepada istrinya.<br />
</div><div align="justify">Semoga kisah ini dapat menjadikan renungan buat kita semua..<br />
<br />
Berikut kisahnya :<br />
</div><a name='more'></a>Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.<br />
<br />
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.<br />
<br />
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum,<br />
untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makansiang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 sajayg dia alami seharian.<br />
<br />
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.<br />
<br />
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.<br />
<br />
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ‘ Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. . ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu’ .<br />
<br />
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya ’sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi,kami<br />
rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baiksecara bergantian’.<br />
<br />
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.’Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..<br />
<br />
sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.<br />
<br />
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.’<br />
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..<br />
<br />
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan mereka pun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.<br />
<br />
‘Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan.<br />
<br />
Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidupsaya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya<br />
denganhatidan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..<br />
<br />
Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu<br />
merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk<br />
mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya<br />
apalagi dia sakit,,,’<br />
<div align="justify"><br />
</div><div align="justify">catatan oleh: <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1677439854">Agus Tejo Utomo</a><br />
</div><div align="justify" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v225/1373/43/q1677439854_5840.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v225/1373/43/q1677439854_5840.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-12741246455244762172009-12-30T06:56:00.001+07:002009-12-30T06:58:43.960+07:00KITA BERAWAL DARI SEBUAH TIM<div align="justify"></div><div align="justify">Tiga orang pendaki tersesat di sebuah hutan pegunungan. Salah satu diantara mereka mengalami patah kaki dan hipotermia (kehilangan panas tubuh) setelah terperosok ke jurang. Dua orang saling bertikai.<br />
</div><a name='more'></a>”Kita gendong saja kawan kita ini. Kita tidak punya alat untuk memuat tandu.” Seorang pendaki yang berbadan memulai usulan.<br />
”Bagaimana mungkin kita bergantian menggendongnya, sementara cuaca begitu dingin. Kita sudah 8 jam tidak makan dan semua perbekalan kita jatuh ke jurang. Jangankan menggendong dia, membuka resleting jaketku saja aku tidak sanggup. Brrrrr.” Sambil Pendaki lain yang berbadan tinggi ini merespon usulan kawannya. Lalu pendaki berbadan tinggi mulai tidak sabar. Badannya mulai menggigil. Dia melanjutkan pembiacaraannya.<br />
<br />
”Sudahlah, kita tinggal dia disini sementara, kita kan tahu tanda-tanda tempat ini. Kita bisa segera mencari pertolongan, lalu kita tunjukkan pada regu penolong lokasi ini. Kalau kita gendong dia, hanya akan memperlambat perjalanan kita. Sudah letakkan saja dia dulu disini, dibawah pohon besar itu.”<br />
<br />
”Tidak”, dengan cepat, Pendaki berbadan merespon alasan pendaki berbadan tinggi.<br />
”Aku takkan pernah meninggalkan dia. Kita merencanakan, menjalani dan menikmati perjalanan ini bersama. Dia juga dalam kesulitan. Maka kita tetap harus bersama apapun yang terjadi.”<br />
<br />
Pendaki berbadan tinggi mulai tidak sabar.<br />
” Oke....silahkan gendong dia, aku akan berjalan sendiri. Kita berpacu dengan waktu. Aku duluan kawan. Akan kususul kalian bila aku menemukan bantuan”<br />
Sekejap pendaki berbadan tinggi melesat dilereng berbatu yang sangat dingin dan tiupan angin yang kencang.<br />
<br />
Dengan hati-hati, pendaki berbadan sedang menggendong kawannya. Udara yang sangat dingin membuat kakinya gemetar dan giginya saling beradu. Satu kilometer dia berjalan menurun dari puncak. Dia merasakan ada sesuatu yang hangat mengalir ke seluruh badannya. Dia mulai bisa melawan dingin. Dua kilometer dia berjalan. Sesuatu bergerak dipunggungnya. Kawan yang digendongnya bergerak-gerak dan memancarkan hangat ke badannya.<br />
<br />
”Kawan....badanmu hangat. Syukurlah...!” Mata pendaki berbadan sedang berbinar-binar. Kini dia tidak merasakan dinginnya udara. Digendongnya terus kawannya itu.<br />
<br />
Tibalah di sebuah jalan setapak yang agak lebar. Dia kaget melihat sesosok tubuh yang sangat dia kenal. Oh, ternyata pendaki berbadan tinggi terlentang tak bergerak. oleh Pendaki berbadan sedang mencoba memeriksa sekujur badannya. Badannya sangat dingin, kaku dan wajahnya kebiruan. Tak ada detak dari jantung pendaki berbadan tinggi ini. Ya, dia mati. Dia mati kedinginan.<br />
<br />
Saling bekerja sama akan melahrkan energi yang bermanfat satu sama lain. Bahkan dari seorang yang kita anggap memiliki potensi lemah, dia akan tetap memancarkan energi bila kita bekerja sama dan saling menolong. Sedangkan menyendiri dan egois meski dengan potensi besar tidak akan memberikan energi pada siapapun bahkan untuk dirinya sendiri.<br />
<br />
Bila kita sadari, lahirnya kita adalah hasil kerjasa sama tim yang solid dan bersemangat. Tanpa kerja sama Ibu dan Ayah, kita tidak terlahir. Begitu juga kesuksesan kita yang lain, semuanya lahir dari tim atau peran orang lain.<br />
<div align="justify"><br />
Catatan yang sama dengan judul: <a href="http://www.facebook.com/note.php?note_id=228156686156">THE POWER OF TEAM</a><br />
<br />
</div><div align="justify">catatan oleh: <a href="http://www.facebook.com/siddikthoha">Achmad Siddik Thoha</a><br />
</div><div align="justify" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22940/1377/13/q1656348877_9989.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22940/1377/13/q1656348877_9989.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-85367666780579818632009-12-30T06:40:00.000+07:002009-12-30T06:40:40.840+07:00KISAH SEBUAH PAPAN PUTIH<div align="justify"></div><div align="justify">Di sebuah lapangan besar di ibu kota sebuah Negara besar di Asia sedang diadakan latihan parade. Peserta parade terdiri dari anak-anak muda. Parade dipersiapkan untuk menyambut hari kemerdekaan salah satu Negara besar di Asia ini.<br />
</div><a name='more'></a>Seorang peserta parade berbadan gemuk tiba-tiba keluar dari barisan. Dengan muka masam dia mengeluh pada temannya Dia merasa parade ini hal yang buang-buang waktu. Tugasnya pun tak dia pahami. Dia diminta berbaris rapi sambil membolak-balikkan papan berukuran 3 x 2 m berwarna putih. Pikirannya mengatakan bahwa ini tak ada gunanya.<br />
<br />
Seusai latihan parade dia pulang dengan gontai. Pikirannya semakin menolak untuk menjalani latihan parade yang sudah lima hari dia jalani. Dia bertekad tiga hari lagi, saat parade tidak akan hadir. Toh hanya satu papan putih diantara ratusan papan lain. <br />
” Ah...gak ngaruh Cuma satu papan putih, udah lah aku gak datang nanti.” Bisiknya dalam hati. <br />
<br />
Tibalah saat parade ultah kemerdekaan. Parade berlangsung meriah. Tepuk tangan gegap gempita menyambut parade pasukan berkuda. Lalu muncullah pasukan bersenjata yang berbaris rapi, gagah dan serasi. Parade besar ini disaksikan ratusan tamu negara dan undangan lain. Pemimpin Nasional negara itu berada di atas balkon istana negara setinggi 30 meter. Acara peringatan ultah negara besar ini juga disiarkan langsung ke berbagai belahan dunia.<br />
<br />
Atraksi yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Parade barisan anak muda dengan membawa papan segi empat muncul. Ratusan pemuda membentuk barisan yang rapi dan kompak. Presiden negara tersebut bertepuk tangan diikuti seluruh penonton. Tiba-tiba pemimpin barisan memberikan aba-aba untuk mengangkat papan di atas kepala mereka. Penonton berdebar, tak terkecuali presiden dan tamu negara.<br />
<br />
Saat semua papan berada di atas kepala ratusan anak muda itu, tiba-tiba terlihat di atas balkon keributan. Ternyata sang Presiden pingsan. Apa yang terjadi. Deretan ratusan papan itu membentuk gambar wajah presiden yang tepat digigi tengahnya kosong. Ternyata ada satu peserta pembawa papan putih yang tidak hadir. Presiden pingsan karena gambar yang terbentuk adalah wajah dia yang bergigi ompong di tengah deretan gigi lainnya.<br />
<br />
Sementara di sebuah kamar sempit, pemuda gemuk hanya bisa terngaga di depan televisi sambil memandangi papan persegi putih di pojok kamarnya.<br />
<br />
Satu papan persegi sanggup membuat seorang presiden pingsan. Satu papan yang sangat menentukan citra sebuah negara. Satu papan yang membuat saat paling berharga sebuah negara tercoreng.<br />
<br />
Ada sosok manusia yang merasa tidak berharga dengan tugas yang dijalaninya. Dia merasa tugas itu sangat jauh dari kemampuan yang milikinya. Dia merasa gengsi dan merasa tak ada pengaruhnya bila meninggakan tugas tersebut. Padahal sering terjadi, satu acara, kegiatan dan momen terjadi kekacauan hanya disebabkan oleh sebuah hal yang awalnya dianggap sepele.<br />
<br />
Maka merasa penting, berharga dan membawa manfaat dengan tugas yang kita kerjakan akan membuat kita bersemangat bekerja. Walau awalnya tidak bersemangat, namun seiring pemahahaman yang bertambah maka semangat kerja akan meninggi dan komitmen akan terbangun. Hal kecil berdampak besar sedang kita jalani saat ini sobat.<br />
<br />
Achmad Siddik Thoha<br />
siddikthoha@yahoo.com<br />
<div align="justify"><br />
</div><div align="justify">catatan oleh: <a href="http://www.facebook.com/siddikthoha">Achmad Siddik Thoha</a><br />
</div><div align="justify" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22940/1377/13/q1656348877_9989.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22940/1377/13/q1656348877_9989.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-17666938039076166642009-12-29T04:59:00.000+07:002009-12-29T04:59:21.751+07:00Teruntuk kita semua...<div align="justify"></div><div align="justify">Kisah ini adalah kisah dari sepupu Indira Gandhi yang sudah dimodifikasi dengan bumbu rasa Indonesia :)<br />
<br />
Sebutlah Amril, ia tinggal bersama keluarganya di daerah pinggiran kota. Seperti di Parung. Di mana kalau ada keperluan besar atau hiburan yang lebih meriah mereka harus ke kota seperti Bogor. Suatu saat di akhir pekan Amril perlu membeli keperluan sekolah yang kebetulan hanya tersedia di tengah kota. Ia lalu meminjam mobil ayahnya.<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">“Wah kebetulan Nak… Tolong sekalian masukan mobil ke bengkel langganan kita untuk diservis ya…” kata Ayah Amril, “Ayah nanti menyusul naik bis saja mau ke department store di Bogor dan pulangnya kita bareng.”<br />
<br />
Amril tentu saja tidak keberatan.<br />
<br />
Setibanya di kota setelah menaruh bengkel dan membeli barang belanja keperluannya, ia bertemu dengan beberapa teman yang sedang berada di kota. Mereka memutuskan untuk menonton film dan bersenang-senang di kota. Sesudah menonton tidak cukup hanya itu, mereka juga masih ngumpul-ngumpul dan ngobrol-ngobrol. Saking asyiknya, tahu-tahu sudah jam 17.30 sore. Amril baru ingat janjinya untuk menjemput ayahnya di bengkel. Bergegas ia tancap gas menuju department store.<br />
<br />
“Kok sore sekali, apa yang terjadi?” Tanya ayahnya dengan nada biasa.<br />
<br />
Karena Amril merasa bersalah, tapi takut dimarahi, ia mencari alasan, “Anu…Ayah, tokonya penuh sekali dan macet sebelum berangkat kesini jadi mobilnya agak siang masuk bengkelnya. Eee….ini mobilnya baru selesai dikerjakan,” Jawabnya terbata-bata.<br />
<br />
“Oh, betul begitu ya?” Tanya Ayahnya lagi.<br />
Amril hanya mengangguk lemah.<br />
Ayahnya menghela napas, kemudian berkata, “Nak, aku telah menelepon bengkel dan mereka mengatakan mobil kita sudah siap dari pukul 14.30 tadi.”<br />
Amril terhenyak. Ia siap menerima hukuman, tapi…<br />
<br />
“Ayah tahu kamu berkata tidak jujur. Itu berarti Ayah belum berhasil mendidik kamu untuk menjunjung tinggi kejujuran. Sebagai hukumannya, Ayah akan berjalan kaki ke rumah sambil merenungi peristiwa ini.”<br />
Sang Ayah langsung memulai langkahnya dan sama sekali tidak mempan dibujuk agar mau masuk mobil<br />
Mereka sampai di rumah hampir jam 21.30 malam. Selama 4 jam dalam perjalanan pulang sambil menyetir mobil pelan di belakang langkah Ayahnya, Amril begitu tersiksa dan menangis tersedu-sedu. Sesudah itu, ia tidak pernah lagi alpa menegakkan nilai kejujuran dalam setiap perilakunya.<br />
<br />
Betapa seorang Ayah (pemimpin keluarga) dalam kisah tersebut memikul tanggung jawab secara penuh, tidak mencari kambing hitam dan betapa ia adalah pemimpin sejati bagi keluarganya.<br />
<br />
Begitu juga dengan kita semua yang akan ataupun sudah menjadi pemimpin baik di keluarga, di kantor, perusahaan, bisnis, sekolah, perlu kembali melihat kejernihan kejujuran diri untuk tidak mencari kambing hitam. Semua hal yang salah sekecil-kecilnya ada andil kita di dalamnya. Semoga kita berkesempatan menjadi pemimpin mulia.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">oleh: <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1626713191"> Ikhwan Abdillah</a> </div><div align="justify"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v222/779/18/t1626713191_2658.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v222/779/18/t1626713191_2658.jpg" /></a><br />
</div><div align="left" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-24748813102758215172009-12-29T04:52:00.000+07:002009-12-29T04:52:52.979+07:00Ikhlash<div align="justify">بسم الله الرحمن الرحيم<br />
<br />
Fudhail Berkata: ''Tidak Beramal Karna Manusia Adalah Riya, Beramal Demi Manusia Adalah Syirik, Dan Ikhlas Adalah, Alloh Akan Menyelamatkan Anda Dari Kedua Penyakit Tersebut''<br />
<br />
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (AL BAYYINAH: 5)<br />
</div><a name='more'></a>Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulallah SAW, dan bertanya Bagaimana pendapat Engkau seoarang yang berperang untuk tujuan mendapatkan Pahala dan Sanjungan, apa yang akan dia dapatkan ??...<br />
Rasulallah SAW menjawab, dia sama sekali tidak akan memperoleh apa-apa. dia bertanya lagi hingga sampai 3x dan Rasulallah SAW tetap mengatakan, ''Dia sama sekali tidak mmperoleh apa-apa'' Lalu Rasulallah SAW menambahkan, Alloh Azza Wajalla tidak akan menerima amal Seseorang, kecuali yang Ikhlas dan di niatkan hanya untuk mencari Ridho-Nya Semata. ( HR.Abu Daud dan Nisai )<br />
<br />
Dan Katakanlah, Apakah akan kami beritahukan kepada kalian tentang orang2 yang paling merugi perbuatannya?..Yaitu orang2 yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat baik. ( Al-Kahfi: 103-104 )<br />
<br />
Ya'qub Berkata, Orang Ikhlas adalah, Orang yang menyembunyikan kebaikan-kebaikan-nya Sebagai mana dia menyembunyikan kejahatan-kejahatannya.<br />
<br />
والله أعلم<br />
<br />
Smoga Artikel yang singkat ini bermanfaat buat kita semua, kehususnya buat diri saya pribadi.<br />
<div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">untuk anggota grup: <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=206486640548">Mujahid Dakwah Facebook ( M.D.F </a>)<br />
</div><div align="justify">pesan dari: <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1795081981">Panglima Kholid Al-Jawi</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22940/1720/72/q1795081981_9216.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22940/1720/72/q1795081981_9216.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-90891469663221752162009-12-29T04:46:00.002+07:002009-12-30T07:01:41.197+07:00Sekali Tepuk Dua Lalat: Saat Anak Bertanya, Belajar Itu untuk Siapa Sih Bu<div align="justify"></div><div align="justify"><br />
<br />
Beberapa waktu lalu saya sempat curhat di Wall PSPA, tentang abang' Uya (anak pertama saya) yang bertanya "Belajar itu untuk siapa sih Bu ? Kalo abang' gak sekolah artinya abang' gak belajar ya ? Memang harus sekolah ?".<br />
</div><a name='more'></a>Saya jadi panik dah'....takut kalo abang' jadi gak mood sekolah gara-gara test masuk nya yang terlalu lama. Waktu di mobil, saya cuman jawab "engggg......entar bang' bunda lagi pegang kemudi..sabar ya..."<br />
<br />
Sampai rumah saya langsung curhat minta tolong di wall PSPA. Takut salah jawab, bikin mood si abang tambah buruk tentang SEKOLAH dan BELAJAR. Untung nya...abang' juga dah' lupa dengan pertanyaan yang di mobil. Tapi Pertanyaan itu tetap menghantui saya. BooooBoooo...<br />
<br />
Hari kamis lalu...sepulang dari sekolah, ade' Nur (adiknya), ade Nur main putar-putar badan, ketawa-ketiwi sendiri, terhuyung-huyung lalu duduk sambil cekikikan', lucu deh! Gak lama, nur kedapur lalu bertanya, "kalo bumi berputar, kenapa kita tdk pusing ya bu? Kok kita gak jatuh ya?"<br />
<br />
Waktu itu saya cuman jawab "Engggggg....iya ya'...kenapa ya Nur???" Nur masuk ke kamarnya lagi sambil terus berputar putar (jangan di biarkan kalo kamarnya penuh perabot).<br />
<br />
Liburan pun' tiba, karena lagi gak banyak uang, liburan kali ini cuman main air dan main hujan di rumah. Tapi 2 pertanyaan dari anak2 saya masih tetap menghantui saya. BooooBoooo...<br />
<br />
Malamnya Ayah membawa pulang bonus akhir tahun dan uang lembur ...horeee (^_^). Kami pun' pergi ke toko buku. Entah "malaikat" dari mana yang lewat, tiba-tiba saya berkata “Nur kita ke buku Ilmu Alam yuk, di sebelah sana.” <br />
<br />
Lalu saya menunjuk pojok toko yang penuh buku-buku sekolah. Abang bertanya..."Ngapain Bunda? "<br />
<br />
"Cari jawaban dari pertanyaan ade' Nur tentang pusing-pusing. Kok bumi berputar tapi kita gak pusing"...saya menjawab sekenanya.<br />
<br />
Saya lalu menemukan buku fisika SMP kelas1: tentang gaya dan gravitasi. Saya lalu membacakan Intisarinya saja. Anak-anak mendengarkan dengan seksama dan sambil sesekali bertanya tentang istilah yang mereka belum mengerti. Saya juga sesekali berucap " entar kita harus lihat ke Apendix tentang istilah umumnya."<br />
<br />
Tanpa terasa kami bertiga asik di buku-buku sekolah. Tiba-tiba Abang' bertanya "ini buku kakak-kakak yang belajar di sekolah ya Bunda ?<br />
<br />
"Iya." <br />
<br />
"kalo Abang sekolah nanti dapat buku seperti ini ?"<br />
<br />
"Iya" <br />
<br />
"Dapat buku IPA juga ya?"<br />
<br />
"Lah' iya dong. Kalau Ade tanya-tanya bisa sama abang kan?" <br />
<br />
Saya akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan de' Nur tentang pusing-pusing. Anak-anak dengan antusi berkata "heemmm....gitu toh"<br />
<br />
Saya cuman tersenyum. Entah mereka ngerti apa tidak, yang jelas hilang sudah pertanyaan ade' yang menghantui saya. (Ini yang saya maksud LALAT 1).<br />
<br />
Di mobil, sepulang dari toko buku, abang' berkata "Bunda, abang mau belajar yang sungguh-sungguh di sekolah nanti, kalo ade' punya pertanyaan , tanya sama abang' saja de'. Sebentar lagi abang punya buku IPA, Matematika, FISIKA, semua buku abang' baca. Jadi kalo di sekolah ada tes' abang bisa jawab, kalo ade mau tannya abang' jawab. Iya kan bunda?” (LALAT 2).<br />
<br />
Alhamdulillah Abah, terasa menggenang air mata di kedua mata saya, saya menjawab "Iya" dengan suara bergetar karena saat itu saya juga berdo'a supaya anak-anak bisa merasakan kalo BELAJAR ITU MENYENANGKAN. *** (Yuk Jadi Orangtua Shalih)<br />
<div align="justify"><br />
<br />
<br />
Written By: <br />
Alia Grace<br />
Alumni Sekolah Orangtua PSPA Surabaya/<br />
Ibu dari 2 Orang Anak, saat ini tinggal di Yogyakarta<br />
<br />
grup: <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=123372981280">Orangtua Shalih</a><br />
<br />
</div><div align="justify">catatan oleh: <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1351797770">Yuk-Jadi Orangtua Shalih</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/1071/106/t1351797770_5300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/1071/106/t1351797770_5300.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-773037241337583502009-12-29T04:42:00.000+07:002009-12-29T04:42:44.161+07:00Teruntuk para Pemuja Tuhan sembilan senti<div align="justify"></div><div align="justify">menukil dari seorang teman..<br />
jika 1batang rokok memiliki panjang sembilan senti, coba bayangkan jika seseorang setiap harinya mengkonsumsi "hanya" satu pack rokok (itu artinya dia menghisap rokok 9cm x 12 =108 cm asap/hari).coba ukur jika panjang umur merokoknya adalah 1 bulan, berarti 108cm x 30 = 3.240 cm/bulan panjang rokok yg ia hisap.<br />
</div><a name='more'></a>bayangkan lg jika umur merokoknya adalah 1 tahun, berarti 3.240 cm x 12 bln = 38.880 cm/ tahun.. bayangkan lg jika umur merokoknya adalah 10 thn, maka 38.880 cm x 10 = 388.800cm/10 thn. bayangkan lg jk panjang umur rokoknya adalah 50 thn, maka 388.800 cm x 5 = 1.944.000 cm/50 tahun (atau 19.440 m = 19,44 KM). subhanalloh, pernahkah kita membayangkan begitu panjangnya jarak yg bs diempuh oleh sebuah kendaraan bermotor dengan jarak sepanjang itu? itu jika seseorang "hanya" menghabiskan 1 pack rokok/hr. bgmn dg orang2 yg bs menghabiskan 2 pack. 3 pack,... dst?<br />
<br />
bayangkan lagi : Jika setiap 1 pack rokok bernilai Rp. 6.000,-. maka dalam sebulan dia bisa mengeluarkan biaya Rp. 6.000 x 30 = Rp. 180.000/ bulan. bagaimana klu setahun, maka Rp. 180.000,- x 12 = Rp. 2.160.000,-/thn. bagaimana jika dalam waktu 10thn, maka Rp. 2.160.000,- x 10 = Rp. 21.600.000,-/ 10thn. bagaimana dg 50thn, maka Rp. 21.600.000,- x 5 = Rp. 108.000.000,-/50thn...!!! bayangkan sebuah nilai rupiah yg sangat besar!!! cukup untuk memberangkatkan 3 orang jema'ah Haji untuk menyelenggarakan ibadah tersebut. itu untuk satu orang. bagaimana jika 10 orang?100 orang? 1.000 orang? 10.000 orang? 100.000 orang? 1.000.000 orang? 10.000.000 orang perokok? kita ambil saja nilai 1 tahun, yakni Rp. 2.160.000,- x 10.000.000 orang = Rp. 216.000.000.000.000,-/tahun oleh 10.000.000 orang. sungguh sebuah nilai rupiah yang hilang sia-sia yg jika digunakan untuk pembangunan sebuah negara, maka negara itu tidak lg memerlukan bantuan dari luar negeri..<br />
<br />
seringkali kita melihat dan mendengar keluhan masyarakat akan himpitan ekonomi. tp pernahkah kita melihat nilai uang yang disia-siakan terbakar tanpa manfaat?<br />
<br />
seringkali kita melihat saudara2 kita yg berdemo, mengadakan aksi damai atau apalah namanya (karena hakikatnya adalah SAMA) yg meneriakkan agar pemerintah mengentas kemiskinan rakyat,tp sadarkah kita tentang perbuatan rakyat sendiri yg membakar uang mereka sendiri untuk melakukan pemujaan terhadap tuhan sembilan senti mereka? bahkan mungkin jg ada diantara pendemo itu yg jg merupakan bagian dari para pemuja tuhan sembilan senti itu sendiri? namun mereka tidak sadar akan hal ini. ironi memang...<br />
<br />
maka tidaklah heran jika Islam dengan syari'atnya yg mulia telah mengharamkan rokok, walaupun ada sebagian yg meyakininya sebatas makruh...OK lah, kita terima pendapat yang mengatakan makruh. mari saya ajak anda semua berpikir.<br />
<br />
kita kembali kpd definisi makruh. makruh adalah sebuah hukum yang jika seseorang melakukannya, maka ia mendapatkan kemarahan Allah. karena makruh artinya sesuatu yg dibenci. pertanyaan saya adalah, apakah kita akan senantiasa melakukan hal2 yg dibenci oleh Alloh? bahkan kita melakukannya selama 10 thn, misalnya?bukankah ini sebuah kedurhakaan, yakni senantiasa melakukan sesuatu yg dibenci selama 10thn?bukankah Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa kita harus beramal dengan amalan yang menjadi sebab bagi kita untuk memperoleh ridho Alloh? pernahkah Alloh menyuruh kita untuk mengamalkan sesuatu yang dibenci-Nya?<br />
<br />
camkanlah peringatan ini. sebarkan dan dakwahkan kpd manusia. ajak mereka berpikir akan hal ini...<br />
Wallohua'lam bish-showab...<br />
<div align="justify"><br />
</div><div align="justify">pesan dari grup: <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=129862502048">Moeslem and Moeslemah</a><br />
</div><div align="justify">oleh: <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1284563056">Aqil Azizi</a><br />
</div><div align="justify" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22943/1669/121/q1284563056_1574.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22943/1669/121/q1284563056_1574.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-8681552968433587992009-12-28T23:18:00.000+07:002009-12-28T23:18:45.063+07:00KiaT UnTuK SaLiNg MeMaHaMi ...Salah satu kunci keberhasilan sebuah hubungan, yaitu kemampuan untuk saling memahami satu sama lain.<br />
Namun kenyataannya, sulit untuk bisa memahami pemikiran pasangan yang memiliki pendapat dan selera yang berbeda.<br />
<a name='more'></a>Jangan patah semangat dulu...! Klo kamu penasaran dan pengen tau gimana caranya menyelami hati pasangan dan tertarik untuk memiliki hubungan yang langgeng, coba intip beberapa tips berikut ini :<br />
<br />
<strong>Cobalah untuk mengalah</strong><br />
"Dia bukanlah masalahnya, sayalah masalahnya". Semakin cepat kamu mengucapkan kalimat ini, semakin cepat pula miskomunikasi terselesaikan. Karena sikap egois dan mau menang sendiri cenderung memicu pertengkaran yang lebih hebat.<br />
<br />
<strong>Jadilah pendengar yang baik</strong><br />
Pasangan pasti akan lebih mudah diajak kompromi karena merasa telah diperhatikan. Mendengarkan bukan cuma menguntungkan dalam berhubungan asmara, tapi juga dalam setiap aspek kehidupan.<br />
<br />
<strong>Perhatikan ekspresi wajahnya<br />
</strong>Dengan begitu, kamu bisa tahu bagaimana perasaannya saat itu. Terutama bagi wanita, perasaan biasanya lebih penting ketimbang isi pembicaraan--meski mereka sering tak mau mengakuinya.<br />
<br />
<strong>Hindari memberikan kritik tajam</strong><br />
Lakukan dengan cara yang lebih diplomatis. Ada banyak cara menyampaikan kritik membangun dan positif. Jangan sampai melukai hatinya, dan membuat jalan semakin buntu.<br />
<br />
<strong>Diam itu emas</strong><br />
Pada suatu hubungan, kita tidak harus selalu menjawab setiap pertanyaan. Dengan hanya menyediakan 'telinga' untuk mendengar mampu melunakkan hati pasangan. Atau cobalah untuk menanggapi semua ocehannya dengan senyum simpatik dan pelukan hangat.<br />
<br />
SeLaMaT MeNcObA.....!!!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div align="left"><br />
</div><div align="left">catatan oleh: <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000003323003">Bhayu Aditya Pramana</a><br />
</div><div align="left" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22942/1498/26/t100000003323003_2307.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22942/1498/26/t100000003323003_2307.jpg" /></a><br />
</div><div align="left"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-77563345629085256352009-12-25T23:47:00.000+07:002009-12-25T23:47:42.317+07:00Allah Maha Tahu yang Terbaik Bagi Kita<div style="text-align: justify;">Ada seorang raja yang selalu hidup sejahtera tanpa merasa kekurangan, tiada rasa sakit, resah bahkan gelisah.dan ia selalu didampingi penasehatnya yang bijak bestari yang selalu mengatakan, "takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita".<br />
</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">Pada suatu hari Sang Raja mengupas sebuah apel,.suatu pekerjaan yang belum pernah dikerjakan sebelumnya, yang akhirnya teririslah jari tangannya. Karena tak pernah merasakan kesakitan maka jari yang terluka itu amat menyiksanya. Kemudian dipanggilah sang Penasehat<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sang Raja menanyakan perihal kejadian tersebut, "Wahai penasehat, dengan luka ini apakah memang benar takdir Allah yang terbaik untuk kita?"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menghadapi hal itu penasehat tetap mengatakan, "Takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita.”<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Lalu mengapa aku begitu kesakitan? Apa memang ini yang terbaik???!!!” Sang Raja marah, lalu penasehat pun di jebloskan ke penjara.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah seminggu kemudian, sang Raja melakukan perburuan ke hutan bersama beberapa prajuritnya tanpa didampingi penasehatnya. Pada saat beburu sang Raja terpisah dengan rombongan dan tersesat hingga masuk wilayah yang dihuni sekumpulan suku pedalaman. Saat itu suku pedalaman hendak memberikan persembahan untuk Dewa berupa tumbal. Melihat ada seorang rupawan masuk ke wilayah mereka, serta merta sang Raja yang tersesat di tangkapnya untuk dijadikan tumbal, lalu dihadapkan kepada kepala suku.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Wahai Baginda, kami menemukan seorang yang rupawan yang pantas kita jadikan persembahan bagi Dewa Agung kita." mereka memberitahu hal tersebut kepada kepala suku.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Bawa kemari dan perlihatkan padaku!" ujar kepala suku.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah dilihat kepala suku mendapati luka pada jari Raja yang akan dijadikan tumbal.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Serentak kepala suku berkata, "Dia tidak pantas untuk dijadikan tumbal karena ada kecacatan pada jari tangannya.”<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan dibebaskanlah raja itu. dengan terberit-berit sang Raja lari dan mencoba keluar. Setelah sampai diistana ia langsung menghampiri penasehatnya yang sedang mendekam dipenjara, lalu menceritakannya peristiwa yang dialaminya. Sang Raja mengakui akan benar perkataan penasehatnya bahwa takdir Allah pasti yang terbaik untuk kita.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dikirim Oleh Bapak Moch Ridwan<br />
</div><div style="text-align: justify;">PNPS MISBHAAHUL HUDA<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Pesan untuk angota grup<a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=133903499363"> PUSAT MOTIVASI INDONESIA (Grup 3)</a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh: <span bindpoint="authorLinkWrapper" class="GBThreadMessageRow_AuthorLink_Wrapper"><a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1814475950">Wahyu Kushardiyanto</a> </span> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span bindpoint="authorLinkWrapper" class="GBThreadMessageRow_AuthorLink_Wrapper"><a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1814475950"><br />
</a></span><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-18808806025654623552009-12-23T14:58:00.003+07:002009-12-30T07:03:16.318+07:00Doa Seorang Balita Pada Allah Ketika Sakit: Aku Sakit Ya Allah....<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut sebuah tulisan yang inspiratif dari seorang ibu yang minta dirahasiakan namanya, meski ibroh dari tulisannya begitu luar biasa. Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk menjadi referensi bagaimana kita memprogram tentang tema Allah pada otak anak kita<br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;">Asslamualakum Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, mau cerita nih....<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sejak anak saya baru umur beberapa bulan (hehehe..lupa umur pastinya), dia sudah saya ajari tentang siapa Allah swt. Tentunya dengan bahasa yang sederhana yang sekiranya bisa dimengerti anak batita ya Bah.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mulanya saya selalu membacakan buku cerita islami khusus balita yang banyak beredar di tokok buku agama maupun toko buku umum. Cerita-cerita di dalam buku-buku tersebut menjabarkan secara ringan tentang Allah yang mencipta bumi beserta isinya. Kalau dia terluka karena jatuh pun, saya memberitahu dia untuk meminta kesembuhan atas lukanya kepada Allah, setelah diobati luka tersebut oleh saya.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Suatu saat, ketika dia berusia 3 tahun, anak saya ini didiagnosa dokter anak, menderita fimosis (lubang saluran kencing yang mengecil/tersumbat). Terpaksa lah dikhitan. Yang membuat saya terharu, ternyata apa yang telah saya terapkan kepada anak saya sejak kecil diserap olehnya. Ketika dia merasa kesakitan karena khitannya, belum sempat saya mengingatkan untuk “request” kesembuhan kepada Allah, dia spontan sambil menangis mengucap do'a kpd Allah,<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">" Ya Allaaah...<br />
</div><div style="text-align: justify;">tolongin aku ya Allah.....<br />
</div><div style="text-align: justify;">aku sakit,<br />
</div><div style="text-align: justify;">perih ya allah..<br />
</div><div style="text-align: justify;">tolong sembuhin aku,<br />
</div><div style="text-align: justify;">sembuhin doong ya Allaaah....<br />
</div><div style="text-align: justify;">Huhuhuuuu....”<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tentu saja, jadi ikutan nangis deh mamanya, tantenya, juga neneknya yang kaget dan terharu dengar doa anakku. Ucapan doa tadi seringkali terucap dari mulut anakku setiap .........<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
_______________<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Written By: Ibu V.P.W, Ibu dari 3 orang anak<br />
</div><div style="text-align: justify;">tinggal di Bogor untuk disharingkan via Yuk-Jadi Orangtua Shalih/Sekolah Orangtua PSPA<br />
</div><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">silahkan baca lengkap artikel tersebut di sini:<br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/note.php?note_id=229466526194&id=1351797770&ref=mf" onmousedown="UntrustedLink.bootstrap($(this),
"37a44596ace8d8089d22437b471fc47d", event)" rel="nofollow" target="_blank">http://www.facebook.com/note.php?note_id=229466526194&id=1351797770&ref=mf</a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">pesan dari grup: <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=123372981280">Orangtua Shalih</a><br />
</div><div style="text-align: justify;">oleh: <a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/sekolah.orangtua.pspa">Yuk-Jadi Orangtua Shalih</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/1071/106/q1351797770_5300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/1071/106/q1351797770_5300.jpg" /></a><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-24190014628103965452009-12-23T14:49:00.002+07:002009-12-30T07:01:45.478+07:00Ibu Kejar Anak Tak Kerjakan PR<div style="text-align: justify;">Pagi yang ceriaa. Biasa, kegiatan pagi itu menyiapkan sarapan pagi untuk lima buah hatiku dan check out semua perlengkapan untuk berangkat sekolah: mulai dari seragam, sepatu, tas, sangu anak-anak, BPS, buku tabungan, dan sebagainya. Pagi hari, memang mengharuskan diriku menjadi 'sangat sibuk'. Sebagai seorang ibu yang ga punya pembantu (memang ngga mau ada pembantu), mengharuskan diriku menjadi seorang yang "paling sabar seduuniaa". Hehehe...<br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;">Belum lagi kalau salah satu dari anakku terkadang ngambek, tak mau sekolah, pengen liat TV dulu, tak suka dengan sarapannya atau lagi bad mood, maunya tiduraaan aja, semua memang harus kuhadapi dengan sabar!<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sukses dan puas rasanya ketika semuanya sudah beres, sudah rapi, sudah selesai semua kerjaan. Anak-anakpun setengah tujuh pagi dah siap semuanya. Kita tinggal berangkat saja!<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba di depan rumahku dikejutkan dengan teriakan seorang bocah laki-laki, berlari-lari sambil menangis menjerit-jerit. Ibunya-pun menyusul dari belakang, sambil menyingsingkan rok bawahannya dan berteriak-teriak bak ketoprak jawa dengan lakon gatotkaca. Suaranya menggelegar di sepanjang kampung rumahku.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di tangannya, sebatang sapu diayun-ayunkan dalam genggamannya. "Hayyo... mau kemana kamu, hah?? Nggak mau sekolah ya! Awwas kamu ya, Ibu udah bayarin kamu mahal-mahal malas aja kerjanya....!!! Kapok ra kowe.. kapok ra?! (kapok tidak kamu?! kapok tidak ?!)"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Anak itu digebuknya pake sapu! "Huuuhuuuhuu...ampun makk.. ampunn...Aku wegah sekolah... aku ga nggarap Pe-er...(ampun bu, ampun bu, aku tak mau sekolah soalnya aku tak mengerjakan PR)".<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Salahmu dewe, ra nggarap pe-er. Hayuh, sekolah kono...! (salah kamu sendiri tak mengerjakan PR, Ayo sekolah sana!)" Kemudian anak itu bersembunyi masuk ke pagar rumah<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kulirik jam tanganku, hmm..setengah tujuh lewat lima menit. Masih panjang waktu untuk anak2ku. Mereka masuk pukul 07.15 . Kupandang wajah anakku satu persatu dan kubertanya, "Nak... apa yang kalian pikirkan...?"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Kasian sekali ya Ma, anak itu.....! "<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Kenapa ibunya ngga kesian ma anaknya, ma...!"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Iya betul, mama juga kesian ma dia... kamu ga keberatan kan, mama tolong anak itu...?" Anak-anakku menggeleng..<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Oke, toss ama mama dulu dong...! Tengkyu ya... kalian udah mau peduli ama anak itu, sekarang kalian berangkat sekolah ama pak sri dulu ya. Mama mau bujuk anak itu". Setelah salaman, anakku berangkat...<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kuhampiri anak itu, ku berjongkok supaya dapat sejajar dengannya. Kutatap mata anak itu dan kubertanya lirih padanya. "ada apa.......?" Ibunya tercegat di kejauhan. Takut ma aku kali ya...dikiranya aku lebih sangar dari dia....... hehehe.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Anak itu sedikit tenang, "aku dimarah ama ibu"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Kenapa?"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Aku ga mau sekolah!"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Kenapa?"<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Aku ndak bisa ngerjain pe-er, ibu tak tanya pe-ernya ngomong ndak bisa. Ya wes, aku ndak mau sekolah (aku tak bisa ngerjain PR, minta bantuan ibu juga PR nya nggak bisa. Ya sudah aku nggak mau sekolah)".<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ohhh... gitu to? Yuks, sekarang PR-nya dikerjain bareng tante. Abis tuh, sekolah ya." Anak itu mengangguk.. Kubantu dirinya mengerjakan PRnya di beranda rumahku, tak sampai 10 menit, PR selesai dan anak itu mau berangkat ke sekolah.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari beranda rumahku kuisyaratkan pada ibunya, bahwa masalah sudah terselesaikan. Dan ibu itu pun malu (malu malu kuda) hehehe. Kukatakan padanya, "Bu... jenengan mau kan kalo kita belajar sama-sama dalam mendidik anak? Saya masih belajar bu, jenengan juga harus belajar! Nti kalo ada acara seminar pendidikan anak, atau sekolah parenting, jenengan ikut saya, ya! Dan... Ibu itu-pun mengangguk." ***<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Note Redaksi: Penulis saat ini tengah berjuang selenggarakan Sekolah Orangtua PSPA di Solo. Doakan ya Parents..<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Written By: Umi Alyssa Soleha Bafadhal untuk "Yuk-Jadi Orangtua Shalih"<br />
</div><div style="text-align: justify;">Ibu 5 orang anak, tinggal di Solo<br />
</div><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">pesan dari grup : <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=123372981280">Orangtua Shalih</a><a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/sekolah.orangtua.pspa"> <br />
</a><br />
</div><div style="text-align: justify;">oleh:<br />
</div><div style="text-align: justify;"><a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/sekolah.orangtua.pspa">Yuk-Jadi Orangtua Shalih</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/1071/106/q1351797770_5300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/1071/106/q1351797770_5300.jpg" /></a><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-19501024069998792512009-12-23T14:46:00.003+07:002009-12-23T15:54:59.028+07:00Cinta<div class="GBThreadMessageRow_Body_Content" style="text-align: justify;">Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.<br />
<a name='more'></a><br />
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."<br />
<br />
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.<br />
<br />
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.<br />
<br />
Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir...<br />
<br />
"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.<br />
<br />
"Oh tidak, lanjutkan…" jawab suaminya.<br />
<br />
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.<br />
<br />
"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".<br />
<br />
Dengan suara perlahan suaminya berkata, "Aku tidak mencatat sesuatu pun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.<br />
Tidak satu pun dari pribadimu yang kudapatkan kurang..."<br />
<br />
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis...<br />
<br />
Dalam hidup ini, seringkali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di<br />
sekeliling kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.<br />
<br />
Dikirim oleh Bapak Kukuh Galih Subekti<br />
</div><div class="GBThreadMessageRow_Body_Content" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="GBThreadMessageRow_Body_Content" style="text-align: justify;">pesan dari grup : <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=133903499363">PUSAT MOTIVASI INDONESIA (Grup 3)</a><br />
</div><div class="GBThreadMessageRow_Body_Content" style="text-align: justify;">oleh:<br />
</div><div class="GBThreadMessageRow_Body_Content" style="text-align: justify;"><a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1814475950">Wahyu Kushardiyanto</a> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" /></a><br />
</div><div class="GBThreadMessageRow_Body_Content"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-88289888441382355172009-12-23T14:41:00.001+07:002009-12-23T15:55:07.503+07:00Kepada kaum adam yang belum menikah...<div style="text-align: justify;">Mungkin kalian sedang tertarik ataupun tak dapat menahan pesona kalian terhadap cantiknya perempuan2x disekitar kalian dan memaksa diri kalian untuk menikahi salah satu dari mereka, namun kesiapan kalian belum memadai untuk itu. Namun, janganlah dengan keadaan demikian, kalian menjadikan mereka berharap kepadamu dan mengizinkan mereka menunggumu, ketahuilah menunggu merupakan penderitaan bagi seorang wanita.<br />
</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;">Biarkanlah mereka menikah dan bertemu dengan jodohnya masing-masing tanpa terhalang dengan penantiannya terhadap dirimu di pada waktu yang tidak pasti. Yakinlah, jika saat ini saja begitu banyak yang mempesonakanmu, bukankah di suatu saat nanti ketika usiamu telah bertambah dan engkau telah siap maka Rahasia-rahasia Allah tentang seseorang yang lebih mempesonakanmu akan dipertemukan kepadamu dan engkau mendapatinya di tempat yang diberkahi dan penuh Rahmat, Pernikahan. Ingatlah, apakah Allah akan menyia-nyiakan usaha seseorang dalam menjaga dirinya? Insya Allah tidak, karena Allah tidak menyia-nyiakan perbuatan baik bagi hamba-hambaNya.<br />
</div><div style="text-align: justify;">Insya Allah<br />
</div><div style="text-align: justify;">Allahu Akbar!<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Al-Azhab:35<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Al-Kahfi:30<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, <br />
</div><div style="text-align: justify;">Ali Imran:133<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Insya Allah<br />
</div><div style="text-align: justify;">Semoga Allah Memaafkan aku Ketika aku Bersalah<br />
</div><div style="text-align: justify;">Allahuma Amiin<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">pesan dari grup <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=97538488382">We Are Support To Against The Virtual Khalwat</a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">oleh:<br />
</div><div style="text-align: justify;"><a class="GBThreadMessageRow_AuthorLink" href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000549111132">Akhina Ifa Ukhuwah Fillah</a> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22943/1779/33/q100000549111132_1492.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22943/1779/33/q100000549111132_1492.jpg" /></a><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-37186683299830885912009-12-22T07:43:00.000+07:002009-12-22T07:43:41.699+07:00BANGGANYA MENJADI IBU RUMAH TANGGA<div align="justify">Hidup penuh dg berbagai pilihan.setiap orang bisa memilih sesuai dg keinginan masing- masing.Ada yg memilih untuk mengikuti arus yang mengalir tanpa perlawanan.Ada juga yg mencoba melawan arus dg sekuat tenaga. Namun,untuk menentukan pilihan secara benar&tepat tdk hanya butuh ilmu dan pemahaman yang lurus saja,tp jg dibutuhkan keberanian hati yg memadai.Sebab berjalan diatas kebenaran,penuh dengan rintangan, cobaan dan ujian yang tidak sedikit.Maka kita bisa melihat hanya orang-orang dengan keberanian hati yang kuat saja yang mampu menyerukan kebenaran dan menentang kedzaliman. <br />
</div><a name='more'></a>Bercermin kepada hal diatas saya pun mempunyai pilihan sesuai dg hati saya sendiri.Saya sangat bersyukur mengatakan saya adalah IBU RUMAH TANGGA,saat orang menanyakan aktivitas saya.Prof.Quraish Shihab dg indah mengatakan,"Syukur adalah menerima yg sedikit,tapi menganggapnya banyak.Menerima yang jelek,tapi menganggapnya Cantik." Jawaban saya mengekspresikan bagaimana banyak orang merendahkan profesi IBU RUMAH TANGGA,apalagi ketika Emansipasi wanita begitu nyaring disuarakan. Jika saya ditanya lagi "Mengapa tidak bekerja?apakah tidak sayang dg pendidikan tinggi yg tidak dipakai?."Akan saya jawab"Apakah menjadi seorang IBU RUMAH TANGGA itu tidak memerlukan pendidikan yang tinggi juga?" kajian ilmiah akhir- akhir ini menegaskan kembali tentang pentingnya seorang istri untuk menjadi IBU RUMAH TANGGA yang terpelajar.karena tugasnya sebagai IBU RUMAH TANGGA tidak berarti dia tidak membutuhkan ilmu pengetahuan.Bahkan sebaliknya ia membutuhkan pengetahuan komprehensif yang meliputi berbagai spesialisasi ilmu pengetahuan modern dalam bidang pendidikan. Begitu juga yang terjadi dengan para ibu di Jepang yang memiliki gelar kesarjanaan yang mentereng. Walaupun mereka hanya bertugas mengurus rumah, mereka beranggapan bahwa pendidikan yang mereka tempuh selama ini tidak sia-sia yakni untuk memperjuangkan pendidikan anak-anak mereka ketimbang mengejar karir dan cita-cita. Tak heran jika anak-anak di Jepang,pria&wanita sangat sayang dan mengagumi ibu-ibu nya"Kikunatara okasan ni naritai" (kalau besar ingin menjadi ibu) adalah cita-cita anak perempuan Jepang yang mungkin langka dimiliki oleh anak- anak perempuan di Indonesia. Kaum ibu di Jepang justru merasa bahagia, tersanjung dan dimuliakan dengan jabatan tugasnya sebagai IBU RUMAH TANGGA.Istilah "Rijosai Kentro" (Istri yang baik dan ibu yang arif) menggambarkan suatu kebijakan yang memposisikan kaum wanita sebagai "Penguasa rumah" yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah,baik itu pekerjaan rumah tangga,keuangan/pen didikan. Menjalankan profesi IBU RUMAH TANGGA ini tidaklah semudah yang orang bayangkan.Dibutuhkan kemampuan yang sebanding dengan "GENERAL MANAGER" di sebuah perusahaan besar dimana dia harus mengatur semua bagian agar perusahaannya bisa berjalan dengan baik. Para istri yang bertugas untuk mendidik anak-anak/ mengatur urusan rumah tangga tempat suaminya mencari ketenangan tidaklah tugas mereka itu sebagai sesuatu yang hina.karena tugas tersebut sebenarnya merupakan bentuk penghormatan kepada para ibu sebagai "Wadah Kehidupan".Merekalah yang mengandung, menyusui,mendidik dan memberi mereka kasih sayang,memberi makan dan mengatur segala urusan rumah tangga sehingga menjadi tempat yang layak bagi kehidupan semua anggota keluarga.Sabda Rasulallah SAW "...Seorang wanita bertanggung jawab atas keluarganya: Suami dan putra-putrinya,ia akan ditanya tentang tanggung jawabnya itu...."(HR.Muslim dari Ibnu Umar) Dari Hadits diatas kita bisa mengetahui bahwa seorang istripun mempunyai sebuah tanggung jawab.Hal tersebut selalu diikuti dengan adanya perhitungan,pahala dan hukuman yang menjadi konsukensi nya.Ini adalah kaidah dalam kehidupan di dunia dan yang lebih penting dari semua itu adalah perhitungan di hari akhir kelak. Allah SWT Telah menyitir hal tersebut dalam firmanNya: "Hai orang -orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akirat) dan bertakwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al-Hasyr:187) Atas dasar ini semua,wajib bagi setiap muslim, baik tuan/pembantu, baik atasan/bawahan, baik laki-laki/perempuan,untuk meyakini bahwa mereka diciptakan bukanlah tanpa tujuan Karena sebenarnya kelak di hari akhir, setiap manusia akan disidang di hadapan Allah SWT dan akan ditanya amal perbuatannya..Jadi mengapa harus takut menjadi IBU RUMAH TANGGA,jangan merasa rendah diri dan tak berharga karenanya.Semua itu tergantung dari paradigmanya.Apakah kita menganggap peran dan status IBU RUMAH TANGGA Sebagai kutukan atau sebagai sebuah Anugerah,nah betapa kita sebagai IBU RUMAH TANGGA Tidak inginkah amal kita menjadi salah satu bekal di hari akhir nanti?maka SELAMAT HARI IBU,SELAMAT BERBAHAGIA HANYA MENJADI IBU RUMAH TANGGA Saja bwt Ibu-Ibu Rumah Tangga dimanapun berada..<br />
<div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Catatan facebook oleh:<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22941/1150/41/t100000396349066_5739.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22941/1150/41/t100000396349066_5739.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22941/1150/41/t100000396349066_5739.jpg" /></a><br />
</div><div align="justify"> <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000396349066">Nineu Fitriati</a><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-14499593257790023582009-12-15T07:27:00.001+07:002009-12-22T07:45:41.503+07:00Terima Kasih Telah Mengajariku<div align="justify">Dikisahkan ada pasangan suami istri yang harmonis bernama Budi dan Anita. Awalnya semua baik-baik saja, hingga datang wanita bernama Cika yang merupakan sahabat Anita, yang juga mencintai Budi. Karena Anita mempunyai keterbatasan ruang gerak untuk selalu memberi perhatian pada suaminya, diam-diam Budi dan Cika menjalin affair karena akses keduanya lebih mudah.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Ketika Anita tahu bahwa ia dikhianati suami dan sahabatnya, ia merasa hancur, hatinya sakit, terluka sekali. Kenapa sahabatnya tega berbuat itu? Mungkin akan lebih mudah jika “WIL” suaminya adalah perempuan lain yang tidak ia kenal, yang tidak tahu dengan siapa suaminya itu menjalin hubungan.<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Meski sakit, ia mencoba bersabar. Meski banyak orang bilang dia bodoh, tapi ia terlanjur mencintai suaminya. Cinta membuatnya punya kekuatan untuk memaafkan. Ia tetap mendampingi suaminya, tetap melayaninya, tetap menaburkan cintanya...<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Pada akhirnya, suaminya kembali ke pelukan Anita karena ia sadar, tidak ada wanita sebaik istrinya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Bagaimana dengan hubungan persahabatan antara Anita dan Cika?<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Anita dengan besar hati berkata kepada sahabatnya, "Terima kasih, sahabatku. Kau telah mengajarkanku rasa sakitnya dikhianati. Terima kasih karena kamu telah membuatku sadar bahwa aku memiliki sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku, yaitu suamiku. Terima kasih karena kamu mengingatkanku untuk selalu menjaga baik-baik apa yang aku punya. Terima kasih karena telah membuatku mengerti rasa sakitnya dikhianati, aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak melakukannya, sehingga orang lain tidak perlu merasakan sakit yang sama. Maaf jika karena kelalaianku, menyebabkanmu melakukan kesalahan itu."<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Saudaraku, terkadang kita tenggelam dalam duka yang berkepanjangan. Tapi ingat, dalam setiap kejadian baik menyenangkan atau tidak, pasti terkandung pelajaran. Ada hikmah dari setiap peristiwa. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Saudaraku, mari kita senantiasa belajar dari apapun yang ada di sekitar kita. Kita bisa belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dari siapa saja<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Tahukah...<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Orang yang mengajarkan kita sesuatu yang tidak menyenangkan bisa menjadi guru yang terbaik. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kadang kita tidak sadar, bahwa dari perbuatan yang tidak menyenangkan yang dilakukan orang lain kepada kita, sebenarnya kita sedang belajar;<br />
</div><div align="justify">belajar menata emosi, belajar menyelesaikan masalah, belajar tentang rasa sehingga kita tidak melakukan hal yang serupa pada orang lain.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Oleh Ibu Novi Setyo Rini<br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" /></a><br />
</div><br />
<a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1814475950">Wahyu Kushardiyanto</a><br />
<br />
(Pesan untuk anggota <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=133903499363">PUSAT MOTIVASI INDONESIA</a>)masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-46661889741380973502009-12-15T07:20:00.002+07:002009-12-22T07:48:09.838+07:00Ikan dan Air<div align="justify">Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Kata Ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.” <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Dimanakah air ?” <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Jawab ikan sepuh, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati.” <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si Ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya….. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kehidupan dan kebahagiaan ada di sekeliling kita dan sedang kita jalani, sepanjang kita mau membuka diri dan pikiran kita, karena saat untuk berbahagia adalah saat ini, saat untuk berbahagia dapat kita tentukan. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div>Sumber : Safruddin in My Inspiration<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/profile6/707/91/q1814475950_4245.jpg" /></a><br />
</div><br />
<a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1814475950">Wahyu Kushardiyanto</a><br />
<br />
(pesan untuk anggota <a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=133903499363">PUSAT MOTIVASI INDONESIA</a>)masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-83059578163625946062009-12-14T23:28:00.001+07:002009-12-22T07:48:25.630+07:00APAKAH KITA INI HAMBA NAFSU ?......<div align="justify">Nafsu bagaikan api. Kalau dapat dikendalikan, maka bagaikan api, nafsu amatlah berguna bagi manusia, bahkan manusia tidak mangkin dapat hidup tanpa nafsu. Nafsu menyusup dan menjadi satu dengan panca indera, bergelimang dalam hati dan akal pikiran. Manusia tidak akan dapat mengalami kemajuan dalam keduniawian tanpa bekerjanya nafsu yang menyusup ke dalam hati dan akal pikiran. Namun, seperti juga api, kalau nafsu tidak terkendali, kalau nafsu tidak lagi menjadi pelayan melainkan menjadi majikan, celakalah kita! Kita akan diseretnya, bagaikan api yang tidak terkendali, semua akan dilahapnya dan akan semakin berkobar. Kita akan terseret ke dalam perbuatan tanpa pantangan lagi demi mengejar kesenangan. Makanan nafsu adalah kesenangan. Di mana ada kesenangan, nafsu bangkit dan menjadi amat kuatnya. Makin kuat nafsu merajalela, semakin lemahlah jiwa. Dan tidak ada kekuatan di dunia lni yang akan mampu meredakan nafsu kecuali kekuasaan Tuhan! Kepada Tuhan saja kita dapat memohon dan menyerah, mohon pertolongan dan bimbingan. Tanpa bimbingan Tuhan, setiap perbuatan yang bagaimana nampak baik pun pada dasarnya bergelimang nafsu, pada dasarnya pasti berpamrih demi keuntungan dan kesenangan diri sendiri, karena ke sanalah arah tujuan semua nafsu.<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Nafsu membuat kita selalu kesenangan, kenikmatan. Bukan yang baik dan yang bermanfaat lagi yang dikejar orang, melainkan yang enak, yang nikmat. Kita makan bukan lagi karena desakan kebutuhan perut, bukan demi kesehatan, melainkan demi kelezatan, demi keenakan. Biar bermanfaat bagi kesehatan, kalau tidak enak, kita enggan memakannya. Sebaliknya, biar membahayakan kesehatan, kalau enak, kita makan dengan lahapnya. Demikian pun dengan pakaian, bukan lagi untuk melindungi tubuh dari angin hujan dan panas, melainkan demi kesenangan, yang timbul dari kebanggaan. Kita memilih pakaian bukan karena manfaatnya, melainkan karena kebagusannya, sebagai hiasan tubuh. Dalam segala perbuatan dalam kehidupan ini, kita selalu menunjukkan atau mengarahkan kepada tercapainya kesenangan yang kita idamkan, yang kita namakan kebutuhan atau kepentingan. Karena setiap pribadi, setiap kelompok, setiap golongan, mempunyai kepentingan sendiri-sendiri, maka tak dapat dicegah lagi, timbullah bentrokan-bentrokan antara kepentingan dan timbullah pertentangan-pertentangan demi mencapai kepentingan masing-masing. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Nafsu selalu menghendaki agar keinginannya tercapai, dan betapa terselubung pun keadaan nafsu, diberi pakaian dan sebutan yang indah dan bersih, tetap saja tujuannya hanya demi kepentingan diri sendiri. Aku tidak perduli melakukan kejahatan karena aku ingin mendapatkan kesenangan dari hasil kejahatan itu. Aku harus melakukan kebaikan karena aku ingin mendapatkan kesenangan dari hasil kebaikan itu. Berlawanan namun tujuannya sama, yaitu ingin mendapatkan kesenangan dari perbuatan itu. Perbuatan itu tidak utuh, melainkan dijadikan alat atau cara untuk mencapai titik tujuan, yaitu kesenangan yang dikejar-kejar. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Nafsu selalu menyelinap ke dalam pamrih dan pamrih yang saling berlawanan antara manusia menimbulkan bentrokan. Pengejar hasil kebaikan yang satu bertabrakan dengan pengejar hasil kebaikan yang lain karena terjadi bentrokan pamrih. Agama yang satu bentrok dengan agama yang lain karena masing-masing pemeluknya, yaitu manusia, saling mempertahankan “kebaikan” berpamrih tadi. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Orang menyalahkan keadaan di luar diri, menyalahkan lingkungan, masyarakat yang dianggap sebagai penyebab penyelewengan dan kesesatan dirinya. Kita lupa bahwa 1ingkungan atau masyarakat dibentuk oleh keadaan pribadi-pribadi. Kalau hendak menyehatkan 1ingkungan, seharusnya harus menyehatkan pribadi. Kalau pribadi-pribadi sehat, lingkungan pun otomatis menjadi sehat. Orang boleh bertapa mengasingkan diri ke tempat-tempat sunyi, menjauhkan diri dari keramaian, menyiksa diri dengan segala macam cara berusaha untuk mengendalikan dan meyalahkan nafsunya senndiri. Namun orang lupa bahwa perbuatan ini pun merupakan suatu usaha yang mengandung pamrih, jadi masih dalam 1ingkaran setan, masih terdorong nafsu. Selama ada dasar "aku ingin" tentu ada nafsu tersembunyi dalam bentuk "agar berhasil". Dan apapun hasil yang dikejar-kejar itu, dengan pakaian bersih, dengan istilah mulia seperti sorga, kedamaian, keheningan, keabadian, kesempurnaan dan lain-lain, tetap saja di dalamnya bersembunyi “kesenangan”. Karena sorga, kedamaian, keheningan, keabadian dan sebagainya itu dianggap enak dan menyenangkan maka, kita kejar-kejar dengan cara memaksa diri berbuat apa yang kita anggap sebagai kebaikan. Tidak pernah kita bertanya kepada diri sendiri : Andaikata sorga itu tidak, menyenangkan, kedamaian dan sebagainya itu tidak enak, apakah kita masih melakukan kebaikan yang kita paksakan itu? Lalu untuk apa? <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kebaikan adalah suatu sifat, suatu keadaan yang wajar, bukan suatu perbuatan yang disengaja. Kalau kita sadar bahwa kita berbuat baik, maka di situ pasti terkandung suatu harap akan pahalanya, walau tersembunyi sekali pun. Matahari merupakan kebutuhan mutlak semua mahluk, memberi kehidupan ketika melimpahkan cahayanya, namun dia tidak tahu apakah itu suatu perbuatan baik. Pohon-pohon memberikan bunga-bunga, harum, buah-buahan segar, kayu dan kulitnya pun bermanfaat bagi serangga dan manusia, hewan-hewan seperti sapi, kuda, anjing dan sebagainya, semua melakukan "kebaikan" tanpa sengaja dan tidak mengharapkan imbalan. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kita dianugerahi hati akal pikiran yang mengagkat kita menjadi mahluk termulia. Dengan alat-alat itu kita dapat berbuat lebih banyak bagi alam, jauh lebih banyak dibandingkan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Mestinya begitu. Namun, justeru hati akal pikiran manusia yang menimbulkan malapetaka di dunia ini, karena nafsu yang menguasainya. Nafsu mutlak penting bagi kehidupan kita, namun juga mutlak berbahaya karena menyeret kita ke dalam kesesatan. Lalu bagaimana? <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Jalan satu-satunya hanya kembali kepada kekuasaan Tuhan. Menyerah! Hanya Tuhan yang mampu mengatur dan mengembalikan kita ke alam kewajaran di mana seluruh anggauta tubuh kita luar dalam termasuk hati akal pikiran dibersihkan dari pengaruh nafsu dan berfungsi seperti sebelum dikuasai nafsu. Kalau sudah begitu, manusia akan menjadi manusia seutuhnya, dibimbing dan dikendalikan oleh jiwa yang bersih dari nafsu. Bahkan nafsu yang tadinya merajalela dikembalikan kepada fungsinya semula, yaitu alat dari jiwa dalam jasmani, bukan menjadi majikan.<br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22942/418/26/t1089582825_708.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22942/418/26/t1089582825_708.jpg" /></a><br />
</div><br />
oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1089582825">Akh Wardoyo </a>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-70687964313399224942009-12-14T23:23:00.002+07:002009-12-22T07:50:41.881+07:00Renungan khususnya untuk para kaum hawa.....<div align="justify">Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasul menangis.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Beliau menjawab,<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Pada malam aku diisra'kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya."<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking."<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan pentung dari api neraka." kata Nabi s.a.w.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Rasulullah S.A.W menjawab,<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">"Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">*Perempuan yang digantung susunya adalah isteri yang 'mengotori' tempat tidurnya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya juga bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa solat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">*Perempuan yang kepalanya seperti **** dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Mendengar hal itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Semoga bisa menjadi bahan renungan dan muhasabah buat diri kita..<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Wahai saudariku sesama muslimah, tidakkah hati tergugah membaca hadist ini ???<br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs005.snc3/11248_1169845414822_1488576324_30405401_3351571_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs005.snc3/11248_1169845414822_1488576324_30405401_3351571_n.jpg" /></a><br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22939/331/101/t1488576324_8450.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22939/331/101/t1488576324_8450.jpg" /></a><br />
</div>oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1488576324">-Ashma Azhar- </a>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-84370727459639849842009-12-14T23:06:00.002+07:002009-12-22T07:51:40.575+07:00makna hidup<div align="justify">HIDUP ini sebuah misteri dan penuh rahasia! Manusia memiliki keterbatasan dalam memahami makna hidup. Pada umumnya, manusia tidak mengetahui banyak hal tentang sesuatu, yang mereka ketahui hanyalah realitas yang nampak saja (Q.S 30: 6-7). Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati, (Q.S 31: 34) dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan mati, sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi. Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali setelah mati (Q.S An-Naml: 67). Adapun mengenai kepercayaan adanya kehidupan setelah mati pandangannya sangat beragam tergantung pada agama dan kepercayaan yang dipeluk dan diyakini.<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir dilupakan orang. Tetapi yang mengherankan, Allah SWT memandangnya masih hidup dan mendapat rezeki di sisi-Nya serta melarang kepada kita menyebut mati kepada orang tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam (Q.S 3: 169). "Janganlah kalian menyangka orang-orang yang gugur di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup dan mendapat rezeki di sisi Allah." Sebaliknya ada orang yang masih hidup menurut mata lahir kita, masih segar-bugar, masih bernapas, jantungnya masih berdetak, darahnya masih mengalir, matanya masih berkedip, tetapi justru Allah menganggapnya tidak ada dan telah mati, seperti disebutkan dalam firmannya "Tidak sama orang yang hidup dengan orang yang sudah mati. Sesungguhnya Allah SWT mendengar orang yang dikehendaki-Nya, sedangkan kamu tidak bisa menjadikan orang-orang yang di dalam kubur bisa mendengar," (QS Al-Fathir 22). Maksud ayat ini menjelaskan Nabi Muhammad tidak bisa memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Dua ayat ini memberikan perbandingan yang terbalik, di satu sisi orang yang telah mati dianggap masih hidup, dan di sisi lain orang yang masih hidup dianggap telah mati. Lalu apa hakikat makna hidup menurut Islam?<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Seorang filusuf Yunani Descartes pernah mendefinisikan, manusia ada dan dinyatakan hidup di dunia bila ia melakukan aktivitas berpikir. Kemudian Karl Marx menyatakan, manusia ada dan dinyatakan hidup jika manusia mampu berusaha untuk mengendalikan alam dalam rangka mempertahankan hidupnya. Sedangkan Islam menjelaskan manusia ada dan dianggap hidup jika ia telah melakukan aktivitas "jihad" seperti yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S. Ali Imron: 169 di atas. Tentu saja jihad dalam pengertian yang sangat luas. Jihad dalam pengertian bukan hanya sebatas mengangkat senjata dalam peperangan saja, tetapi jihad dalam konteks berusaha mengisi hidup dengan karya dan kerja nyata. Jihad dalam arti berusaha memaksimalkan potensi diri agar hidup ini berarti dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Misalnya, seseorang yang berusaha mencari dan menemukan energi alternatif ketika orang sedang kesulitan BBM itu juga sudah dipandang jihad karena ia telah mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Seseorang yang keluar dari sifat malas, kemudian bekerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, itu juga termasuk jihad karena ia telah mampu mengalahkan hawa nafsunya sendiri, dan bukankah ini jihad yang paling besar karena Rasulullah sendiri menyatakan bahwa jihad yang paling akbar adalah melawan hawa nafsu sendiri.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Hidup dalam pandangan Islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh arti dan manfaat bagi lingkungan. Hidup seseorang dalam Islam diukur dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai manusia hidup yang telah diatur oleh Dienull Islam. Ada dan tiadanya seseorang dalam Islam ditakar dengan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh umat dengan kehadiran dirinya. Sebab Rasul pernah bersabda "Sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. (Alhadis). Oleh karena itu, tiada dipandang berarti (dipandang hidup) ketika seseorang melupakan dan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang telah diatur Islam.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Dengan demikian, seorang muslim dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup sehingga eksistensinya bermakna dan bermanfaat di hadapan Allah SWT, yang pada akhirnya mencapai derajat Al-hayat Al-thoyyibah (hidup yang diliputi kebaikan). Untuk mencapai derajat tersebut maka setiap muslim diwajibkan beribadah, bekerja, berkarya berinovasi atau dengan kata lain beramal saleh. Sebab esensi hidup itu sendiri adalah bergerak (Al-Hayat) kehendak untuk mencipta (Al-Khoolik), dorongan untuk memberi yang terbaik (Al-Wahhaab) serta semangat untuk menjawab tantangan zaman (Al-Waajid).<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Makna hidup yang dijabarkan Islam jauh lebih luas dan mendalam dari pada pengertian hidup yang dibeberkan Descartes dan Marx. Makna hidup dalam Islam bukan sekadar berpikir tentang realita, bukan sekadar berjuang untuk mempertahankan hidup, tetapi lebih dari itu memberikan pencerahan dan keyakinan bahwa. Hidup ini bukan sekali, tetapi hidup yang berkelanjutan, hidup yang melampaui batas usia manusia di bumi, hidup yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan sang Kholik. Setiap orang beriman harus meyakini bahwa setelah hidup di dunia ini ada kehidupan lain yang lebih baik, abadi dan lebih indah yaitu alam akhirat (Q.S. Adl-dluha: 4).<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Setiap muslim yang aktif melakukan kerja nyata (amal saleh), Allah menjanjikan kualitas hidup yang lebih baik seperti dalam firmannya "Barang siapa yang melakukan amal saleh baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan ia beriman, maka pasti akan kami hidupkan ia dengan al-hayat al-thoyibah (hidup yang berkualitas tinggi)." (Q.S. 16: 97). Ayat tersebut dengan jelas sekali menyatakan hubungan amal saleh dengan kualitas hidup seseorang.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Aktualisasi diri!<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah pengakuan dari komunitas manusia yang disebut masyarakat. Betapa menderitanya seseorang, sekalipun umpamanya ia seorang kaya raya, berkedudukan, mempunyai jabatan, namun masyarakat di sekitarnya tidak mengakui keberadaannya bahkan menganggapnya tidak ada, antara ada dan tiada dirinya tidak berpengaruh bagi masyarakat. Dan hal ini adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat muslim. Terlebih rugi lagi jika keberadaan kita tidak diakui oleh Allah SWT, berarti alamat sebuah kemalangan yang akan menimpa. Ketika usia kita tidak menambah kebaikan terhadap amal-amal, ketika setiap amal perbuatan tidak menambah dekatnya diri dengan Sang Pencipta, berarti hidup kita sia-sia belaka. Allah menganggap kita sudah mati sekalipun kita masih hidup.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Oleh karena itu, seorang muslim "diwajibkan" untuk mengaktualisasikan dirinya dalam segenap karya nyata (amal saleh) dalam kehidupan. "Sekali berarti, kemudian mati" begitulah sebaris puisi yang diungkapkan penyair terkenal Chairil Anwar. Walaupun ia meninggal dalam keadaan masih muda dan telah lama dikubur di pemakaman Karet Jakarta, tetapi nama dan karya-karyanya masih hidup sampai sekarang. Kalau Chairil Anwar telah "berjihad" selama hidupnya di bidang sastra. Bagaimana dengan kita? Mari berjihad dengan amal saleh di bidang-bidang yang lain. Agar kita dipandang hidup oleh Allah SWT. Amin.*** (di kutip dr berdakwah dg perubahan seperlunya)<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="left" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/v22943/787/111/t1698399634_6686.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22943/787/111/t1698399634_6686.jpg" /></a><br />
</div><div align="left" class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div align="left" class="separator" style="clear: both; text-align: left;">oleh <a href="http://www.blogger.com/">Agus Riyanto Jodiryo </a><br />
</div><div align="left"></div><div align="left"></div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-1949108658224472202009-12-13T09:49:00.001+07:002009-12-22T07:52:53.678+07:00... Jadikan Harimu Penuh Keberkahan ...<div align="justify">Ketika kita mendirikan shalat subuh, cobalah untuk duduk dengan khusyuk dan menghadapkan diri ke arah kiblat selama sepuluh menit atau seperempat jam, kemudian lanjutkanlah dengan memperbanyak dzikir dan berdoa. Mintalah kepada Allah hari yang indah, hari yang baik dan penuh keberkahan, hari yang berbahagia, serta hari yang berisi kesuksesan, kesalehan, dan keberuntungan. Mintalah kepadaNya hari tanpa marabahaya, krisis dan problema<br />
</div><div><br />
</div><div><a name='more'></a></div><div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=643376&op=1&view=all&subj=228999741437&aid=-1&auser=0&oid=228999741437&id=1610140781"><img alt="" class=" " onload="var img = this; onloadRegister(function() {
adjustImage(img); });" src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs094.snc3/16150_1176396262641_1610140781_643376_2122804_n.jpg" style="width: 460px;" /></a><br />
</div></div><div class="clear_none"><br />
<div align="justify">Dan hari yang rezekinya dgn kebaikannya berlimpah, perlindungannya luas, atau hari yang tiada kekeruhan didalamnya, yang tiada pula ada kegalauan dan kesedihan. Jadi, dari sisi Allah lah segala kesenangan diminta, dan dari sisiNya pula rezeki dimohonkan dan kebaikan dihaturkan. Duduk seperti ini insyaAllah merupakan jaminan persiapan untuk menjalani hari yang baik, hari yang penuh dengan keberkahan dan manfaat.<br />
</div><br />
</div><div class="photo photo_right"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=643375&op=1&view=all&subj=228999741437&aid=-1&auser=0&oid=228999741437&id=1610140781"><img alt="" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs094.snc3/16150_1176394942608_1610140781_643375_915724_a.jpg" /></a><br />
</div></div><div class="clear_right"><br />
<div align="justify">Diantara wasiat yang dianjurkan kepada kita bila melakukan suatu pekerjaan atau ketika sedang duduk adalah dengan mendengar tilawah Al-Qur’an dari kaset atau radio yang dibacakan oleh seorang qari’ yang khusyuk dan bersuara indah. Dia memperdengarkan ayat-ayat Allah SWT dengan khusyuk hingga menyentuh hati. Kitapun mendengar dan menyimaknya. Dengan demikian, ia akan mensucikan kotoran-kotoran dari dalam hati kita, termasuk keraguan dan syubhat. Kitapun akan terbiasa dengan perilaku yang baik, kondisi hati yang baik, dan merasakan dada lebih lapang daripada sebelumnya ...<br />
</div></div><div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=643277&op=1&view=all&subj=228999741437&aid=-1&auser=0&oid=228999741437&id=1610140781"><img alt="" class=" " onload="var img = this; onloadRegister(function() {
adjustImage(img); });" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs114.snc3/16150_1176383222315_1610140781_643277_2324864_n.jpg" /></a><br />
</div></div><br />
<div class="byline"><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1610140781"><img alt="" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22944/1570/40/t1610140781_4941.jpg" /></a> oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1610140781">Nay Rheuny</a> <br />
<br />
</div><div class="note_content text_align_ltr direction_ltr clearfix"><div></div></div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-88873840368173142009-12-13T09:39:00.001+07:002009-12-22T07:54:18.864+07:0011 DesemberCintaku, kini usiamu bertambah 1 tahun lagi<br />
Semoga engkau selalu diberikan hidup yang penuh berkah<br />
Diberikan kesabaran dalam menjalani “long distance love” kita<br />
Semakin bertambah rasa sayang kepada 3 buah hati kita<br />
Maafkan suamimu yang tak mampu merangkai kata-kata indah<br />
Tapi yakinlah kehidupan yang kita jalani ini adalah sebuah keindahan<br />
<a name='more'></a>Rasa syukur kehadirat-Nya semoga tak henti tercurah<br />
Atas semua pernak-pernik pernikahan yang kita lalui<br />
Cintaku, ijinkanku untuk kembali menyatakan bahwa dirimu adalah bidadariku<br />
Yang telah hadir diantara rentang waktu dan jarak serta kemustahilan<br />
Untuk menjadi pendamping hidup didunia yang fana ini<br />
Hadirmu membahagiakan hatiku,mengobati kehampaan dalam sendiriku<br />
Cintaku ” I just wanna say : I LOVE U”<br />
<i><b>” Semoga panjang umur, semakin cantik dan berbahagia atas segala karunia yang telah diberikan”</b></i><br />
<br />
<div class="byline"><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1215069742"><img alt="" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v223/1072/24/t1215069742_9379.jpg" /></a> oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1215069742">Julian Ariyansyah</a> <br />
<br />
</div><div class="note_content text_align_ltr direction_ltr clearfix"><div></div></div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-17467439284153638992009-12-13T09:35:00.001+07:002009-12-22T07:55:35.468+07:00Mayat.... Siapa takuuuut?!<div align="justify">Ini kejadiannya malam menjelas operasi, 9-9-2009<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Dinihari aku terbangun oleh suara berisik dari pasien di seberangku. Ia seorang lansia, 64 tahun, pasien diabetes melitus dengan berbagai komplikasi. Ia sudah ada sebelum aku datang, menurut anaknya telah tiga pekan dirawat dengan kondisi incoma.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Selama lima hari di ruangan ini, kupingku dan tiga pasien lainnya, tiada pernah henti diusik oleh bunyi bising mesin pencatat jantung di sebelah ranjangnya. Bermalam-malam aku tak bisa tidur dengan tenang, sehingga tensiku naik-turun tidak karuan. Namun, seperti pasien kelas tiga lainnya, apatah pula yang bisa kami lakukan?<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Anakku Haekal tak ada di tempatnya terakhir kulihat tergeletak di lantai samping ranjang. Mungkin mencari makan untuk sahur. Tak seperti adiknya si Butet yang selalu membawa bekal untuk makanan pembuka dan sahur, tepatnya hanya sekali makan pada tengah malam.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Ada beberapa suster dan dokter yang mendatangi pasien yang namanya sama dengan nama ibuku itu: Siti Hadijah. Penasaran aku bangkit, kemudian mengintip melalui tirai. Tampaklah pemandangan yang mengenaskan. Dokter jaga dan suster sedang melakukan kejut listrik (istilah medisnya apa, ya?) pada pasien yang malang itu.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Ya, sekali lagi, Sus!”<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Satu, dua…, tigaaa!”<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Tuuut, tuut, tuuuuut!<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Bunyi mesin pencatat jantung itu mengalun dalam satu nada datar dan panjang. Sama sekali tak ada bunyi lain seperti selama ini sering kudengar. Tampak dokter menghentikan kegiatannya, kemudian sekilas melihat arlojinya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Catat, ya, Sus, tiga lewat tiga puluh dua menit.”<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Seorang anaknya yang sejak tadi berdiri di sebelah perawat, dan memperhatikan semua tindakan dokter, sepertinya sudah memaklumi apa yang terjadi. Ia menelepon seseorang dengan suara gemetar, mengabarkan kepergian ibunya tercinta.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Perlahan kututup tirai dan kubaringkan kembali tubuhku. Ingin ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, tetapi tanganku terikat dengan selang infus. Dibutuhkan tenaga ekstra untuk membawa-bawa botol infus turun dari ranjang, dan berjalan sendiri ke kamar mandi.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Beberapa saat kutunggu anakku, lama sekali tak kunjung datang. Waktu kutelepon, katanya masih makan, tempatnya lumayan jauh.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Mama tidur saja lagi. Jangan ikutan heboh, apalagi latah dengan orang yang sudah menghadap-Nya itu, ya Ma,” pesannya sesaat membuatku bingung, tak paham maksudnya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Seketika terjadi hingar-bingar di sekitarku. Entah dari mana asalnya, begitu cepat orang-orang berdatangan. Suara mereka sama sekali tidak tertahankan, semuanya bicara dengan nada keras, bahkan ada yang mengomel-ngomel. Bila kusimak, mereka merasa tak puas dengan pelayanan rumah sakit.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Sudah jual motor dua, tetap saja….”<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Makanya, kan udah gw bilang dari kapan tauk, bawa pulang aja!”<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Iya, sudah…, sekarang kita bawa pulang kok!”<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Aku harus berjuang keras untuk tidak memedulikan semuanya itu. Besok aku akan dioperasi. Jadi, aku sungguh membutuhkan kesiapan dan ketenangan. Siap secara fisik, mental dan spiritual.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Nah, spiritual!<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kuambil headset yang sengaja ditinggalkan oleh Butet. Kujejalkan benda mungil itu ke telingaku, dan kusetel murotal dari laptop. Kututup mata dan mencoba mengikuti lantunan ayat-ayat suci itu. Alhamdulillah, lambat-laun mataku lelah dan terlena, entah berapa lama.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Sesungguhnya pasien meninggal yang pernah kusaksikan selama aku dirawat bukan sekali-dua kali. Dalam enam bulan terakhir bolak-baik dirawat, tak bisa dihitung lagi dengan jari. Bagaimana cara mereka menghadapi kematian, aku sudah pernah menyaksikannya. Ada yang harus bermalam-malam mengerang, menjerit-jerit kesakitan dulu, baru melepas nyawanya. Ada juga yang diam-diam tertidur lelap, sekali bunyi batuk, tahu-tahu telah tak bernyawa lagi begitu suster memeriksa tensinya.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Pernah suatu kali di rumah sakit Polri, pasien jantung di sebelahku mendadak tampak sehat, segar-bugar, setelah sepekan kondisinya payah sekali. Ia mengajakku curhatan, ngobrol ngalor-ngidul secara terus-menerus, hampir tiada hentinya sepanjang hari itu. Hingga aku terpaksa menyatakan keberatan, mengatakan bahwa sudah saatnya kita istirahat, jangan bicara terus. Keesokan harinya, pagi-pagi saat pasien lain sudah dibersihkan, dan sebentar lagi dokter datang, perawat menemukan si Ibu itu sudah tidak bernyawa lagi!<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Belakangan aku menarik satu kesimpulan tentang kematian yang dialami oleh pasien dengan penyakit parah. Bahwa sesungguhnya mereka pergi selamanya agar tidak merepotkan keluarga lagi. Bukankah itu lebih baik, mungkin memang demikian yang terbaik menurut Sang Pencipta.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Jika aku mati, ya Allah, gumamku membatin, kuingin mati dalam khusnul khotimah. Tidak berada di ranjang rumah sakit dengan segala peralatan medis yang canggih tapi menakutkan, melainkan di rumah, di tengah anak-cucu yang menyayangiku. Di antara lantunan dan gema ayat-ayat suci, ya Allah, kumohon kabulkan pintaku ini.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">“Sudah subuh, Ma,” usik anakku Haekal, mengguyah-guyah tanganku.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kulirik jam di dinding, pukul 05.30, artinya aku hanya terlelap selama satu jam saja. Tidak mengapa, alhamdulillah, terima kasih, ya Robb.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Catatan; ini sebagai pengingat untuk diriku sendiri, bahwa suatu saat kelak, kita pun akan menjadi jenazah.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs118.snc3/16563_196790355786_785865786_3004358_3678990_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs118.snc3/16563_196790355786_785865786_3004358_3678990_n.jpg" width="400" /></a><br />
</div><br />
<div class="byline"><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=785865786"><img alt="" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v227/906/84/t785865786_4358.jpg" /></a> oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=785865786">Rumah Karya Pipiet Senja</a> <br />
<br />
</div><div class="note_header"><div class="note_title_share clearfix"></div></div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-16513161725148319282009-12-13T08:57:00.005+07:002009-12-22T08:04:07.717+07:00Sebuah "KISAH" dari Sekolah PraNikah..^_^<div class="note_content text_align_ltr direction_ltr clearfix"><div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=137853&op=1&view=all&subj=199624698521&aid=-1&auser=0&oid=199624698521&id=1711823847"></a><br />
</div></div><div class="clear_none"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs023.snc3/11035_1067877234745_1760509119_131286_2238850_s.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs023.snc3/11035_1067877234745_1760509119_131286_2238850_s.jpg" width="400" /></a><br />
</div><br />
<div align="justify">Sebuah catatan tentang Sekolah PraNikah angkatan ke-7 [SPN 7], mungkin inilah secuil “ilmu” [klo bisa dikatakan begitu..^^] yang dapat kami bagikan kepada sahabat sekalian.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Alhamdulillah.. Sepekan telah berlalu dari paket sekolah pranikah yang telah kami ikuti di Lembaga Muslimah Salman ITB. Seluruh paket kegiatan itu telah kami jalani dengan baik selama 10 pekan dengan 10 materi yang sudah tentu mengasah diri kami agar lebih baik ketika NANTI memasuki jenjang pernikahan. Tidak ada yang istimewa dari pelatihan ini, karena seluruh isi materi yang ada, melebihi kata istimewa itu sendiri..^_^<br />
</div><a name='more'></a><div align="justify">Sahabat.. Susunan kata dari kisah ini saya COPAS dari catatan “teman sebangku” saya disekolah Pranikah, Achmad Alfansuri [moga Allah mengIstiqomahkan beliau dalam jalan da’wah ini, hingga ‘bidadari’ dunia itupun tiba menemani perjuangan suci beliau.. Aamiin..^^]. ‘Afwan.. bukannya kami tidak mau membagikan ilmu yang telah kami dapatkan dari SPN7 ini, tapi jujur, kami merasa tak pantas menuangkan sebuah ilmu kedalam catatan facebook ini, dikarenakan diri ini merasa tak pantas membagikan ilmu yang kami sendiri pun BELUM mengaplikasikannya..^^v, Oleh karena itu, kisah yang ada dibawah ini adalah kisah yang kami dengarkan dari seorang pemateri yang luarbiasa dan sangat motivasional, mungkin seantero Bandung telah mengenal sosok beliau.. yahh.. beliau adalah Ust. Budi Prayitno, kisah ini kami dengar ketika memasuki materi kedua paket SPN 7, sebuah kisah nyata yang sangat menggugah dan membuat kami menitikkan air mata kekaguman akan kasih sayang Allah kepada tiap hambaNya..<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><br />
</div></div><div align="justify" class="clear_none">Selamat mengambil hikmah....^_^<br />
<br />
***<br />
<br />
Kisah nyata ini bermula di kampus ITB Bandung. Saat Allah mempertemukan hati dua insan dalam kasih sayang yang halal. Seorang akhawat bernama Dian Syarif (FA'83 ITB) di khitbah oleh seorang ikhwan tampan dan sangat cerdas bernama Eko Pratomo (MS'.. ITB). Eko tidak mudah mendapatkan hati Dian. Dian merupakan seorang akhawat idola kampus dari kalangan para aktivis. Ia cantik, cerdas, muslimah sholehah, dan dari keturunan keluarga yang sangat mapan.<br />
<br />
Tapi begitulah janji Allah dalam Surat An-Nuur:26. Segalanya telah Allah siapkan bagi mereka yang menjaga kesucian dirinya.<br />
<br />
Anda tentu punya pikiran yang sama dengan saya. Amat beruntung kedua pasangan ini. Mereka sudah memiliki visi tentang kehidupan mereka kedepannya, seperti apa, mau punya anak berapa, kelak mau di sekolahkan dimana, dan segalanya secara detil. Keduanya pun memiliki pekerjaan yang sangat mapan, bahkan bisa dikatakan berkelimpahan. Namun meskipun begitu keduanya sangat bersahaja dalam pergaulan masyarakat.<br />
<br />
Tak terasa 9 tahun pernikahan telah dilalui, namun Allah tidak juga memberikan rezki keturunan untuk pasangan ini. Sampai akhirnya diketahui bahwa Dian mengidap suatu penyakit, yaitu Penyakit LUPUS. Sahabat tau penyakit Lupus?!.. Penyakit lupus adalah penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh sistim imun, dimana seharusnya sistim ini melindungi tubuh dari berbagai penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan. Antibodi tersebut bukannya menyerang virus, kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh itu sendiri. Untuk mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau biopsi kulit. Keduanya dibutuhkan untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif.<br />
<br />
Masya Allah.. sahabat sekalian tentu sangat faham apa yg terjadi dengan pasangan ini. Ini tentu menjadi suatu ujian yang amat tidak ringan bagi mereka. Sampai akhirnya pun, rahim Dian, sebuah harta yang tak ternilai harganya bagi seorang wanita, harus diangkat karena penyakitnya ini, yang sudah bisa kita pastikan bersama, bahwa Dian tidak akan pernah hamil lagi untuk selamanya, SELAMANYA..!!. Sahabat… BAYANGKANLAH..!! 9 tahun sebelumnya, begitu banyak rencana dan visi-visi kehidupan yang tengah dirancang dengan sangat indah oleh kedua pasangan ini, namun segalanya pupus seketika dengan ujian yang diberikan oleh Allah.<br />
<br />
Selama 10 tahun mengidap penyakit ini, Dian melewati 18 kali operasi, berkali-kali bongkar pasang tengkorak untuk memasang selang yang menyambungkan otak dengan saluran pencernaanya. Subhanallah.. sungguh Maha Besar Allah lagi Maha Kuasa. Di usia 15 tahun pernikahan pasangan ini (berarti 6 tahun setelah Dian mengidap penyakit Lupus) Eko, sang suami menghadiahi istrinya dengan sebuah buku yang Ia tulis sendiri. Kontemplasi kisah mereka yang ditutup dengan suara Eko Pratomo. Ia melantunkan sebuah doa kurang lebih sebagai berikut:<br />
<br />
<i>Ya Allah jadikan aku mencintainya bukan karena kecantikannya<br />
Bukan pula karena kecerdasannya<br />
Dan bukan karena keturunannya<br />
Dan bahkan bukan karena dia sakit<br />
Melainkan karena Engkau cinta padaku<br />
Aamiiin</i> <br />
<br />
Allahu Akbar.... Rasanya ada setetes embun penyejuk qolbu menyentuh hati ini mendengar doa dari sang suami kepada istirinya. <br />
<br />
Bahkan suatu ketika, ketika Dian sedang menatap cinta kepada suaminya, Dian pun menyarankan kepada suaminya agar menikah lagi supaya memiliki keturunan. Subhanallah.. tahukah engkau wahai sahabat apa jawaban yang terlontar dari lisan Eko, sungguh tak terduga,.. "Dek, kakak tahu Dede sedang sakit, kakak ngga mau lagi menambah satu kesakitan buat Dede."<br />
Allahu Al-latief.... sungguh indah kata ini. Sungguh.. poligami adalah kehalalan yang telah Allah tetapkan bagi manusia. Tapi pilihan Eko adalah wajar dan sangat menyentuh hati. Subhanallah...<br />
<br />
Saya hanya bisa berdoa moga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang senantiasa menambah kecintaan dalam hati mereka kepada Allah Yang Maha Merencanakan Sesuatu.<br />
<br />
saya jadi teringat pada potongan ayat dalam Surat Al-Baqorah ayat 216:<br />
وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون<br />
<br />
Artinya:<br />
<i>.....Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui..</i><br />
<br />
Subhanallah....<br />
Allah Maha Mengetahui dan sungguh kita benar-benar tidak tahu apa-apa...<br />
<br />
<br />
Sahabat, pelajaran berharga apa yang kita dapatkan dari kisah nyata di atas. Tentu banyak sekali. Namun ada satu hal yang perlu kami tekankan, bahwa pernikahan bukanlah hal yang sederhana, tapi jika telah jelas ilmu itu bagi kita, maka sungguh membangun keluarga adalah <b>JIHAD YANG MANIS UNTUK MENCAPAI CITA-CITA YANG INDAH</b>....<br />
<br />
Kehidupan yang kekal. Pertemuan dengan Sang Pencipta....<br />
<br />
Ya Allah atas segala Rahmah dan kasih sayangMu, matikanlah kami dalam keadaan husnul khotimah, bibir kami basah menyebut AsmaMu, tangan kami gemar bersedekah di jalanMu, kaki kami hanya melangkah demi Jihad dijalanMu, mata kami terjaga penuh rahmat, telinga kami terjaga, hati kami diam-diam berdoa demi kebaikan, nafas kami penuh dengan tasbih memujaMu.... Aamiin....<br />
<br />
Ya Allah Engkau Maha Tahu isi hati kami, maka luruskanlah niat yang menyimpang, lembutkanlah hati yang keras membatu ini, dan berikanlah Nuur di hati yang penuh kedengkian ini....<br />
<br />
Semoga bermanfaat Sahabat-sahabat ku...<br />
Mohon doa sahaba-sahabat sekalian....<br />
Alhamdulillahi rabbil 'alamiin wa shollillahumma 'ala muhammadin wa 'ala 'alihi wa sohbihi wa sallim.... <br />
<br />
AkhukumFillah Ayyash eL Hurairah..^_^<br />
</div></div><br />
<div class="byline"><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1711823847"><img alt="" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22942/1495/58/t1711823847_3069.jpg" /></a> oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1711823847">Achmad Firdaus Amsir</a> <br />
</div><div class="byline"><br />
</div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-34723812722446748212009-12-13T08:50:00.001+07:002009-12-22T08:03:18.251+07:00cinta semusim<div align="justify">Pernah dengar cinta semusim? Kalo cinta lokasi? Sama aja kan? Dua2nya sama2 temporary, ga bisa di’harap’kan kepastiannya. <br />
<br />
Trus… kita2 pasti sering terlibat didalamnya? Loh? (Aku loh ya, ga tau kalo kalian) <br />
<br />
Beberapa waktu yang lalu aku lihat wajah mereka berseri-seri penuh dengan cinta. <br />
Kata-kata yang keluar adalah kata-kata cinta yang indah. <br />
Tak hentinya mereka melantunkan pujian, mengalun dengan merdu, merasuk jiwa yang mendengarnya. <br />
<a name='more'></a>Malam mereka bagaikan siang, senantiasa hidup. Mata yang terlelap, ikhlas terjaga. <br />
Malam mereka bercengkrama, dan melepas rindu. Terkadang diiring dengan isak dan tangis berharap tak berpisah dari kasih sayang. <br />
Siang hari, wajah mereka tetap berseri-seri memancarkan cahaya cinta. <br />
Tetap tegar menjalani hari seberat apapun dengan santun. <br />
Hatipun berkecamuk tak sabar menunggu hadirnya malam agar kembali bercengkrama. <br />
Aku pun begitu, melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan. <br />
<br />
Tapi waktu itu telah berlalu. <br />
Berganti dengan hari lain, yang membuat mereka larut dan melupakan cinta yang mereka cari. Cinta mereka hanya cinta semusim. <br />
Cintaku juga begitu, cinta semusim. <br />
<br />
“Pada suatu malam muhasabah, tersadar betapa banyak dosa dan kesalahan yang sudah diperbuat, dan betapa sedikit amal baik yang sudah dipahat dalam buku catatan amal kebaikan, itupun mungkin sudah dikurangi dengan seringnya ketidakikhlasan, ga ikhsan, dll…setelah itu taubat pun di ukir… rangkaian target2 pun tersusun, tak lupa jadwal mengiringinya, meskipun ada follow up dilembar mutaba’ah yaumiah….tetep aja ada alpa yang terselip, ada salah yang sengaja, akhirnya istighfar lagi…muhasabah lagi dan seterusnya dan seterusnya….” <br />
<br />
<br />
Harusnya aku malu. Ya, aku malu pada Allah. <br />
Ketika Ramdahan aku memohon rahmat dan ampunan <br />
Ketika Ramadhan aku mendapatkan rahmat dan ampunan <br />
Ketika semuanya berakhir, aku lalai, aku lupa dengan cinta maha besarNya. <br />
sbentar lagi 1 muharam...aku pasti evaluasi diri..bermuhasabah....tp setelah itu...??? <br />
<br />
<br />
Ya, Allah… <br />
Ambillah rahmat yang telah Kau berikan kepada kami <br />
Jangan kau ampuni dosa-dosa dimasa lalu kami <br />
Jika kami tak mampu menghidupkan kembali malam-malam kami <br />
Malam yang pernah kami hiasi dengan dzikir dan tahajud <br />
Malam yang pernah kami lantunkan ayat-ayatMu <br />
<br />
Jangan berikan rahmat dan ampunanMu <br />
Jika cinta kami hanya cinta semusim <br />
<br />
<br />
Itu yang aku maksud dengan cinta semusim…. ukiran cinta, pahatan rindu sangatlah dalam saat habis muhasabah… setelahnya? <br />
<br />
Trus gimana donk taktik dan strateginya biar ga sering terlibat ‘cinta semusim’…?????<br />
</div><br />
<div class="byline"><a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1187890626"><img alt="" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22939/137/75/t1187890626_4113.jpg" /></a> oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1187890626">Fitria Malkun</a> <br />
</div><div class="note_content text_align_ltr direction_ltr clearfix"><div><br />
</div></div>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4191216316161303671.post-58711533699491153252009-12-13T08:40:00.002+07:002009-12-22T08:02:32.374+07:00maaf<div align="justify">Adapun maaf adalah bukti kesadaran seseorang, penenang jiwa dan aplikasi dari sikap rendah hati dan cinta kepada Allah. Tidak ada dengki dan dendam dalam ungkapan mohon maaf. Kata maaf dapat menghapus kebencian, dapat menanamkan kecintaan, dapat menghilangkan kegelisahan. Rasa bersalah dapat lenyap dengan ungkapan maaf, rasa iri dapat terkikis dengan maaf yang tulus. Kata maaf merapatkan ukhuwwah (persaudaraan), kata maaf menumbuhkan marhamah (kasih sayang).<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><a name='more'></a><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam adalah sosok paling ideal dalam mewujudkan cinta, mengucapkan terima kasih dan meminta maaf dan memaafkan. Beliau sangat mencintai keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang senantiasa menghidupkan sunnahnya. Kecintaannya pada sahabat mendorong pengorbanan luar biasa di Perang Uhud, Hunain dll. Ungkapan terima kasih dan kata maaf beliau ungkapkan, kepada budak sekalipun, tidak ada gengsi dan merasa hina untuk mengungkapkan kata-kata mulia tersebut. Bila perlu Rasulullah melakukan tebusan untuk mendapat kata maaf.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Saat Futuh Mekkah terjadi, ketika sahabat berkata ” Ini hari pembalasan”, Rasulullah bersabda; Bukan, “Ini hari kasih sayang”. Maka beliau pun tidak menolak keislaman Wahsyi dan Hindun yang telah membunuh dan merobek dada Hamzah, pamannya. Sekiranya beliau pendendam, tentu tidak akan mau menerima keislaman Wahsyi dan Hindun.<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Demikian pula di akhir hayatnya, beliau Shalallahu Alaihi Wasallam meminta maaf dan minta dibalas jika ada diantara yang hadir pernah disakitinya. Maka berkatalah seorang sahabat bernama Ukasah: Ya, Rasulullah, dalam suatu peperangan, aku pernah terkena pukulan olehmu, maka kini izinkan aku untuk membalasnya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mempersilahkannya, Ukasah berkata ; Ya Rasulullah, waktu itu aku dalam keadaan telanjang. Maka Rasul pun membuka bajunya. Namun, begitu dimuka baju Rasulullah, Ukasah merangkul tubuh beliau dan menuturkan : Ya Rasulullah, aku mencintaimu, Maka Rasulullah bersabda : “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.” Rasa haru biru dan linangan air mata Rasul dan para sahabat saat itu menjadi saksi dan bukti saling mencintai karena Allah. <br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Sudahkah hari ini kita ungkapkan kata cinta, terima kasih dan maaf pada orang-orang yang terdekat dengan kita? Kepada kedua orang tua kita, adik kita, kakak kita, nenek kita, kakek kita, suami kita, isteri kita, sahabat kita, teman-teman kita, dan bahkan kepada para karyawan dan pembantu kita. Banyak cara untuk mengungkapan cinta, terima kasih dan maaf, antara lain: kejujuran pengakuan, perhatian, hadiah, senyuman dan do’a. Sudahkah kata cinta, terima kasih dan mohon maaf terucap dari lisan kita yang tulus pada orang-orang di sekitar kita?<br />
</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Terutama dan paling utama, sudahkah rasa cinta, terima kasih dan mohon maaf atau ampun, kita lantunkan dari bibir ini untuk Sang Pemilik Jiwa kita? Allah Subhanallah Wa Ta’ala. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah, Ridla kepada-Nya dan diridlai oleh-Nya. Amiin.<br />
</div><br />
<a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000377978783"><img alt="" src="http://profile.ak.fbcdn.net/v22942/271/84/t100000377978783_4679.jpg" /></a> oleh <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000377978783">Sony Saefulman</a><br />
<br />
<a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=100000377978783"></a>masnurhttp://www.blogger.com/profile/03520414499444651715noreply@blogger.com0